TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan memutuskan untuk mengubah rencana vaksinasi virus Corona-nya. Salah satunya adalah mengubah peruntukan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. Dalam rencana vaksinasi terbaru, vaksin AstraZeneca tidak boleh digunakan pada warga dengan usai 65 tahun ke atas.
Selain itu, Korea Selatan juga mengubah target vaksinasi COVID-19 di kuartal pertama 2021. Dari sebelumnya menargetkan 1,5 juta orang divaksin, Korea Selatan memangkasnya menjadi 750 ribu orang. Pemangkasan tersebut, selain dipengaruhi perubahan peruntukan vaksin COVID-19, juga disebabkan perubahan pengiriman suplai dari program WHO, COVAX. Korea Selatan dijanjikan 2,6 juta dosis dari sana.
"Kami percaya perubahan rencana vaksinasi COVID-19 di bulan Februari dan Maret ini tidak akan berdampak besar terhadap target mencapai herd immunity per November 2021," ujar Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan, Jeon Eu-kyeong, Senin, 15 Februari 2021.
Jeon Eu-kyeong, dalam pernyataannya, tidak menyinggung adanya gangguan teknis dalam pengiriman vaksin COVID-19 oleh COVAX. Sementara itu, perihal penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca terhadap orang tua, Jeon Eu-kyeong berkata hal itu baru akan dilakukan setelah menerima data efikasi terbaru.
Pekan lalu, otoritas kesehatan di Korea Selatan masih berencana menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca terhadap orang tua. Namun, rencana itu mulai berubah ketika berbagai peringatan datang dari pakar kesehatan soal masih kurangnya data efikasi AstraZeneca.
Jika tidak ada halangan, vaksinasi COVID-19 di Korea Selatan akan dimulai pada 26 Februari ini.
Di luar Korea Selatan, berbagai negara di Eropa sudah memberikan peringatan soal vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. Mereka mengimbau agar vaksin itu tidak digunakan pada warga dengan usia 65 tahun ke atas.