Gagal Dimakzulkan, Donald Trump: Saya Selalu Jadi Pemenang

Minggu, 14 Februari 2021 06:30 WIB

Presiden Donald Trump, berbicara di depan ratusan pendukungnya saat melakukan kampanye setelah negatif Covid-19 di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sumringah setelah ia selamat dari pemakzulan keduanya. Melalui pernyataan tertulis, ia menyebut dirinya adalah seorang pemenang.

"Saya selalu, dan akan selalu, menjadi pemenang untuk aturan hukum yang teguh, pahlawan penegakan hukum, dan hak orang Amerika untuk berdebat secara damai dan terhormat masalah hari ini tanpa kedengkian dan tanpa kebencian," katanya seperti dikutip dari CNN, Ahad, 14 Februari 2021.

Seorang sumber di tim Donald Trump mengatakan Presiden ke-45 itu bereaksi lega setelah mengetahui ia selamat dari hukuman. "Wow, fiuh," kata sumber itu menirukan Trump.

Advertising
Advertising

Trump menganggap sidang pemakzulannya, yang dimotori Partai Demokrat, merendahkan hukum. Ia merasa mereka menjadikan hukum sebagai alat balas dendam politik.

"Ini adalah komentar yang menyedihkan di zaman kita bahwa satu partai politik di Amerika diberikan izin bebas untuk merendahkan supremasi hukum, memfitnah penegakan hukum, menghibur massa, memaafkan perusuh, dan mengubah keadilan menjadi alat pembalasan politik," tuturnya.

Ia selamat dari pemakzulan keduanya setelah Senat gagal mengumpulkan suara minimal (67 suara) yang diperlukan. Hasil pemungutan suara menunjukkan hanya 57 anggota Senat yang setuju menghukum presiden ke-45 AS itu dan 43 menolak.

Untuk bisa memakzulkan seorang presiden, perlu ada persetujuan dua pertiga atau 67 senator AS. Hal ini berarti butuh seluruh suara senator dari Demokrat (50 orang) dan 17 senator Republik.

Donald Trump berterima kasih kepada tim hukumnya dan Senator yang telah mendukungnya. "Yang berdiri dengan bangga untuk Konstitusi yang kami semua hormati dan untuk prinsip-prinsip hukum suci di jantung negara kita," ucap dia.

Sidang pemakzulan jilid II Donald Trump dimulai pada Selasa kemarin. Trump dituduh menghasut pemberontakan terkait kerusuhan 6 Januari di US Capitol yang mengakibatkan lima orang tewas dan mengganggu pengesahan kemenangan Joe Biden di Pilpres AS.

Ini merupakan upaya pemakzulan kedua Donald Trump. Ia pertama kali menghadapi pemakzulan pada 2019 karena dituduh menyalahgunakan kekuasaannya untuk mematai-matai Joe Biden. Namun Trump berhasil lolos dari pemakzulan di persidangan tingkat senat.

Baca juga: Donald Trump Selamat Dari Pemakzulan

Sumber:

CNN

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya