Unjuk Rasa di Myanmar Masuk Hari ke-8

Sabtu, 13 Februari 2021 18:00 WIB

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa di Myanmar pada Sabtu, 13 Februari 2021, sudah memasuki hari ke delapan. Aksi protes itu dipicu kemarahan atas penahanan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi.

Dalam unjuk rasa pada Sabtu, 13 Februari 2021, demonstran berkumpul di pusat bisnis di Kota Yangon. Unjuk rasa juga terjadi di jalan-jalan di Ibu Kota Naypyitaw, Kota Mandalay dan kota-kota lainnya di Myanmar.

“Berhenti menculik,” demikian bunyi salah satu tulisan protes yang dibawa demonstran di Kota Yangon untuk menyoroti penahanan lewat penggeledahan, yang terjadi beberapa hari terakhir.

Advertising
Advertising

Polisi menembakkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang melakukan unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021.[REUTERS / Stringer]

HAM PBB pada Jumat kemarin menyebut sudah ada lebih dari 350 orang, yang ditahan di Myanmar sejak kudeta terjadi pada 1 Februari 2021. Diantara yang ditahan itu adalah pejabat negara, aktivis dan biksu.

Kemarahan demonstran semakin memuncak dengan beredarnya video-video yang memperlihatkan penahanan terhadap mereka yang mengkritik pemerintahan. Ada seorang dokter, yang ditahan karena ikut dalam gerakan pembangkangan sipil. Beberapa lainnya di tahan pada malam hari.

Pemerintah Myamar yang berkuasa saat ini tidak mau berkomentar atas penahanan yang dilakukan.

Sebuah LSM, Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik, menyuarakan kekhawatiran mereka atas kondisi yang terjadi di Myanmar.

“Anggota keluarga ditinggal dalam ketidak-tahuan atas dakwaan, lokasi atau kondisi orang – orang yang mereka cintai di lapangan. Ini bukan insiden yang terisolasi. Penggerebekan yang dilakukan pada malam hari menargetkan mereka yang berbeda pendapat. Ini terjadi di seluruh negara,” demikian keterangan Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik.

Militer Myanmar mengklaim merebut kekuasaan karena adanya tuduhan kecurangan dalam pemilu November 2020 lalu. Pemilu tersebut dimenangkan oleh Partai Liga Nasional Demokrasi. Dugaan kecurangan pemilu yang diarahkan oleh militer Myanmar tidak digubris oleh Komisi Pemilihan Umum Myanmar. Kudeta militer Myanmar telah mengarah unjuk rasa.

Sumber: Reuters

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

3 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

11 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

15 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya