AS Bakal Cabut Label Teroris Untuk Kelompok Houthi Yaman

Sabtu, 13 Februari 2021 11:30 WIB

Antony Blinken. REUTERS

TEMPO.CO, - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan dia akan mencabut sebutan teroris pada kelompok Houthi Yaman mulai 16 Februari. Namun ia memperingatkan anggota kelompok itu dapat terkena lebih banyak sanksi.

Hal ini menganulir keputusan mantan presiden Donald Trump yang memberi label khusus teroris global (SDGT) dan organisasi teroris asing (FTO) pada Houthi di hari terakhirnya menjabat. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berkali-kali mengkritik Trump dan meminta mencabut label itu karena sanksi yang AS berikan dapat mendorong rakyat Yaman dilanda kelaparan.

Presiden Joe Biden, yang mulai menjabat pada 20 Januari, bergegas mengubah sejumlah kebijakan AS, yang diklaim bertujuan untuk meredakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan meningkatkan diplomasi untuk mengakhiri perang saudara Yaman. "Keputusan ini merupakan pengakuan atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman," kata Blinken dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Sabtu, 13 Februari 2021.

Advertising
Advertising

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa penunjukan SDGT oleh pemerintahan Trump pada tiga pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, Abd al-Khaliq Badr al-Houthi dan Abdullah Yahya al-Hakim, juga akan dicabut pada 16 Februari.

Blinken tetap menandakan batas toleransi AS terhadap gerakan Houthi. Ia mengatakan ketiganya akan tetap di bawah sanksi Departemen Keuangan. "Untuk tindakan yang mengancam perdamaian, keamanan atau stabilitas Yaman," ucap dia.

Blinken mengatakan Washington sedang memantau aktivitas gerakan dan mengidentifikasi target baru yang akan terkena sanksi, terutama mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pengiriman komersial di Laut Merah dan serangan drone dan rudal di Arab Saudi.

“Kami akan terus memantau secara dekat aktivitas Ansarallah dan para pemimpinnya dan secara aktif mengidentifikasi target tambahan,” ucap Blinken.

Perang Yaman mempertemukan gerakan Houthi yang berpihak pada Iran melawan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung oleh koalisi militer pimpinan Saudi sejak 2015. Sebagai bagian dari perubahan kebijakannya di Yaman, Biden pekan lalu mengumumkan diakhirinya dukungan AS untuk operasi militer Saudi.

Joe Biden juga menunjuk diplomat veteran AS Timothy Lenderking sebagai utusan khusus untuk Yaman dengan tujuan mendukung upaya diplomatik yang dipimpin PBB guna merundingkan mengakhiri perang. Lenderking telah berada di Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Saudi dan Yaman.

Baca juga: Menlu AS dan Arab Saudi Bicara Soal Akhiri Perang Yaman

REUTERS

Berita terkait

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

1 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

2 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

4 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

5 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

6 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

8 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

17 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

20 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

20 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

21 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya