Lama Tidak Tampil di depan Publik, Jack Ma Terlihat Bermain Golf di Hainan

Kamis, 11 Februari 2021 13:00 WIB

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berbulan-bulan spekulasi tentang keberadaan Jack Ma, triliuner pendiri Alibaba itu terlihat bermain golf di Resor Golf Sun Valley di Hainan, Cina, menurut orang yang mengetahui keberadaannya.

Ini adalah penampakan publik pertama pendiri Alibaba dan Ant Group dalam lebih dari dua bulan, dikutip dari Business Insider, 11 Februari 2021. Laporan media pada 5 Januari mengatakan dia sedang bersembunyi di tengah tindakan keras Partai Komunis Cina terhadap kerajaan bisnisnya.

Penampakan Jack Ma di lapangan golf pertama kali dilaporkan Bloomberg pada Rabu.

Resor Golf Sun Valley terletak di Pulau Hainan, tidak jauh dari pantai Cina. Ini adalah resor bintang lima yang menawarkan lapangan 27 lubang yang dikelilingi oleh lanskap hijau yang luas.

Seseorang yang melihat Ma di resor menggambarkannya sebagai pemula dalam bermain golf, Bloomberg melaporkan.

Advertising
Advertising

Alibaba belum berkomentar terkait penampakan Jack Ma.

Penampilan terakhir Jack Ma terjadi via virtual pada 20 Januari, ketika ia berbicara dengan 100 guru di daerah terpencil di Cina dalam panggilan konferensi video. Ini adalah bagian dari upacara Penghargaan Guru Pedesaan Jack Ma, yang menyoroti guru berprestasi di daerah miskin dan pedesaan.

Pria berusia 56 tahun itu dianggap "hilang" pada 3 Januari karena dia tidak terlihat di depan umum selama dua bulan, dan diganti pada November sebagai juri di acara pencarian bakat pengusaha Afrika yang dia dirikan, "Pahlawan Bisnis Afrika," Financial Times melaporkan.

Baca juga: Surat Kabar Pemerintah Hapus Nama Jack Ma dari Daftar Pemimpin Wirausaha Cina

CNBC melaporkan 5 Januari bahwa Ma sengaja menghindari penampilan publik, mengutip sumber.

Jack Ma berselisih dengan regulator negara Cina selama beberapa bulan terakhir. Pada bulan Oktober, Jack Ma secara terbuka mengkritik sistem regulasi keuangan Cina pada sebuah konferensi di Shanghai. Dia mengatakan aturan keuangan Cina usang dan merupakan bagian dari "klub orang tua", dan aturan perbankan global tidak cocok untuk inovasi teknologi Cina.

Satu bulan kemudian, Cina memperkenalkan peraturan yang lebih ketat yang membatasi penawaran umum perdana yang besar untuk Ant Group, perusahaan fintech milik Jack Ma.

BUSINESS INSIDER | BLOOMBERG | FINANCIAL TIMES

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

9 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

21 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

21 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

22 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya