Inggris Wajibkan Pendatang dari Negara Varian Baru COVID-19 Bayar Karantina

Rabu, 10 Februari 2021 08:30 WIB

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock berbicara pada konferensi pers digital COVID-19 di 10 Downing Street di London, Inggris 2 April 2020. [Pippa Fowles / 10 Downing Street / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris akan mewajibkan sejumlah aturan baru untuk menekan jumlah pendatang dari negara yang terpapar varian baru COVID-19. Salah satunya, pendatang harus membayar sendiri kewajiban karantina 10 hari di hotel begitu tiba di Inggris.

Selain itu, Inggris juga akan memberlakukan hukuman penjara untuk para pendatang yang membandel dari protokol COVID-19. Namun, hal itu hanya dilakukan apabila pelanggaran yang dilakukan benar-benar berat. Target Pemerintah Inggris, pengetatan ini akan berlaku per 15 Februari 2021.

"Jika ada pendatang berbohong atau mencoba menyembunyikan fakta mereka berasal dari negara di 'Daftar Merah', dalam rentang 10 hari sebelum berkunjung ke Inggris, mereka bisa dihukum penjara maksimum 10 tahun," ujar Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, Selasa, 9 Februari 2021.

Jika pelanggaran yang dilakukan tidak terlalu berat, kata Hancock, Inggris hanya akan memberlakukan hukuman denda. Besarnya kurang lebih US$14.000 atau setara Rp195 juta.

Orang-orang mengantre di luar toko Tesco, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), ketika pembatasan baru mulai berlaku, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [REUTERS / Hannah McKay]


Khusus untuk warga Inggris yang pulang dari negara varian baru COVID-19, mereka akan diwajibkan membayar US$2.400 atau Rp33,5 juta. Uang tersebut untuk membayar biaya karantina 10 hari di hotel yang telah ditetapkan pemerintah.

"Pendatang manapun (warga Inggris atau bukan) wajib untuk mengikuti tes COVID-19 pada hari ke-2 dan ke-8. Hal itu belum menghitung tes COVID-19 yang harus diambil sebelum berangkat ke Inggris," ujar Hancock menambahkan.

Terakhir, Hancock mengatakan bahwa pemerintah tidak menetapkan tanggal pasti soal sampai kapan pengetatan ini akan berlaku. Acuan yang dipakai pemerintah, kata Hancock, pengetatan akan dilonggarkan begtiu ada jaminan vaksin COVID-19 bisa melindungi warga Inggris dari varian baru COVID-19.

"Ini tidak permanen, secara bertahap akan dilonggarkan seiring dengan membaiknya keamanan dan perjalanan internasional," ujarnya.

Kurang lebih ada 16 hotel yang telah disiapkan Inggris sebagai lokasi karantina pendatang. Total ada 4600 kamar yang tersedia selama pandemi COVID-19. Jika kurang, akan ditambah.

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Masih Tinggi, Inggris Kebut Suntik Vaksin

ISTMAN MP | REUTERS







Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

14 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

4 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

7 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya