Dua Kapal Induk AS Gelar Latihan di Laut Cina Selatan

Rabu, 10 Februari 2021 08:00 WIB

Pesawat F/A-18F Super Hornet lepas landas dari dek penerbangan kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat USS Theodore Roosevelt di Laut Filipina, 18 Maret 2020. Ribuan tentara angkatan laut AS yang berada di kapal induk USS Theodore Roosevelt dievakuasi setelah ditemukan 93 pelaut positif virus Corona. Nicholas V. Huynh via REUTERS.

TEMPO.CO, - Dua kapal induk Amerika Serikat menggelar latihan bersama di Laut Cina Selatan beberapa hari setelah mereka berlayar di dekat pulau-pulau yang dikuasai Cina. Aktivitas ini semakin meningkatkan ketegangan hubungan kedua negara.

Latihan ini juga berlangsung tak lama setelah Cina mengutuk pelayaran kapal perusak USS John S McCain di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai Cina. AS menyebut yang dilakukannya itu adalah operasi kebebasan navigasi.

Angkatan Laut AS mengatakan Kapal Theodore Roosevelt Carrier Strike Group dan Nimitz Carrier Strike Group sedang melakukan banyak latihan. "Yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara aset serta kemampuan komando dan kontrol," kata mereka dikutip dari Aljazeera, Selasa, 9 Februari 2021.

Advertising
Advertising

Aktivitas kedua kapal menandai operasi kapal induk pertama AS di perairan sibuk ini sejak Juli 2020. Perairan ini menjadi jalur perdagangan global dengan nilai ekonomi mencapai US$ 5,3 triliun setiap tahun.

AS telah membantah klaim teritorial Cina yang luas di wilayah tersebut, dan menuduhnya melakukan militerisasi Laut Cina Selatan serta mencoba mengintimidasi negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Ketiga negara ini memiliki klaim yang tumpang tindih dengan Cina di wilayah kaya sumber daya tersebut.

Baca juga: Kapal Perang AS Berlayar di Kepulauan Laut Cina Selatan yang Dikontrol Cina

"Kami berkomitmen untuk memastikan penggunaan yang sah dari laut yang dinikmati semua negara berdasarkan hukum internasional," kata Laksamana Muda Jim Kirk, komandan Nimitz Carrier Strike Group, dalam sebuah pernyataan.

Kementerian luar negeri Beijing menanggapi pengerahan tersebut dengan mengatakan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.

Di sisi lain Cina juga meningkatkan aktivitasnya di wilayah tersebut dengan membangun pulau buatan dan mendirikan fasilitas angkatan laut dan udara di tengah protes dari tetangganya. Bahkan pada bulan lalu mereka mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan penjaga pantainya menembaki kapal asing di Laut Cina Selatan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat pekan lalu mengatakan kepada Yang Jiechi, seorang pejabat senior Cina, bahwa negaranya akan meminta pertanggungjawaban Beijing atas upayanya mengancam stabilitas di Indo-Pasifik, termasuk di seberang Selat Taiwan, dan merusak sistem internasional berbasis aturan.

ALJAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2021/2/9/two-us-carrier-groups-conduct-exercises-in-south-china

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 menit lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

28 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

58 menit lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

5 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

14 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

19 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya