Partai NLD Aung San Suu Kyi Minta Sekjen PBB Gagalkan Kudeta Militer di Myanmar

Selasa, 9 Februari 2021 11:30 WIB

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. Selain itu, mereka juga menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi yang ditahan militer. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk menggagalkan kudeta militer yang terjadi di Myanmar.

Surat NLD memnita PBB untuk "menggunakan semua cara yang tersedia...untuk memastikan pembalikan kudeta dengan cepat", dikutip dari Reuters, 9 Februari 2021.

Seorang juru bicara PBB mengkonfirmasi telah menerima surat NLD. Guterres pekan lalu berjanji akan mengerahkan tekanan internasional untuk memastikan kudeta militer di Myanmar gagal.

CGTN melaporkan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan kontak pertamanya dengan junta militer di Myanmar sejak kudeta, kata Sekretaris Jenderal Antonio Guterres pada Jumat, mengulangi seruan agar para pemimpin sipil Myanmar dibebaskan.

"Utusan khusus kami hari ini melakukan kontak pertama di mana dia menyatakan dengan jelas posisi kami kepada wakil komandan militer," kata Guterres kepada wartawan, merujuk pada diplomat Swiss Christine Schraner Burgener.

Advertising
Advertising

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. REUTERS/Stringer

Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) pada Sabtu meminta pasukan keamanan di Myanmar untuk memastikan bahwa hak rakyat untuk berkumpul secara damai sepenuhnya dihormati dan bahwa demonstrasi tidak diperlakukan represif, UN News melaporkan.

"Militer dan polisi Myanmar harus memastikan hak untuk berkumpul secara damai sepenuhnya dihormati dan para demonstran tidak dikenakan pembalasan," kata OHCHR dalam sebuah cuitan Twitter pada hari Sabtu.

Baca juga: Pemuda Myanmar Pilih Tato Untuk Ekspresikan Penolakan Terhadap Kudeta

Awal pekan ini, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet menyuarakan keprihatinan atas tindakan keras terhadap protes di Myanmar.

Bachelet mengingatkan kepemimpinan militer tentang kewajiban negara di bawah hukum hak asasi manusia internasional untuk memastikan hak-hak rakyat dilindungi dan menahan diri dari menggunakan kekuatan yang tidak perlu atau berlebihan.

Kudeta militer terjadi menyusul meningkatnya ketegangan antara militer dan pemerintah sipil Myanmar setelah pemilu 8 November 2020, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi.

REUTERS | CGTN | UN NEWS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics/myanmar-general-pledges-again-to-hold-new-election-as-anti-coup-protests-grow-idUSKBN2A8054

https://news.cgtn.com/news/2021-02-07/UN-has-first-contact-with-Myanmar-military-amid-political-crisis--XG5pl6iAjC/index.html

https://news.un.org/en/story/2021/02/1084052

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

4 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

14 hari lalu

800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya