Korea Selatan Mau Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Terbesar di Dunia

Sabtu, 6 Februari 2021 05:00 WIB

Pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai Walney Extension yang dioperasikan oleh Orsted di lepas pantai Blackpool, Inggris 5 September 2018. [REUTERS / Phil Noble]

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan menyiapkan anggaran 48,5 triliun won (Rp 606,5 triliun) untuk membuat pembangkit listrik tenaga angin terbesar di dunia pada tahun 2030.

Proyek ini merupakan komponen utama dari Kesepakatan Hijau Baru Presiden Moon Jae-in, yang dimulai tahun lalu untuk mengurangi ketergantungan negara ekonomi terbesar keempat Asia itu dari bahan bakar fosil dan menjadikannya netral karbon pada 2050.

Presiden Moon menghadiri upacara penandatanganan di kota pesisir barat daya Sinan untuk pembangkit listrik tersebut, yang akan memiliki kapasitas maksimum 8,2 gigawatt.

"Dengan proyek ini, kita mempercepat transisi energi ramah lingkungan dan bergerak lebih bersemangat menuju netral karbon," kata Moon pada acara tersebut, dikutip dari Reuters, 5 Februari 2021.

Perusahaan utilitas dan teknik juga hadir, termasuk Korea Electric Power Corp, SK E&S, Hanwha Engineering & Construction Corp, Doosan Heavy Industries & Construction Co., CS Wind Corp, dan Samkang M&T Co.

Advertising
Advertising

Pembangun pembangkit listrik terkemuka Korea Selatan Doosan Heavy Industries & Construction mengatakan Desember 2020, mereka telah bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Jeolla Utara untuk membangun ladang angin lepas pantai di laut lepas pantai bagian barat daya Korea Selatan.

Berdasarkan kesepakatan proyek senilai 14 triliun won (Rp 175 triliun) itu, Doosan Heavy akan menyediakan dan memelihara generator tenaga angin, serta membangun ladang kincir angin lepas pantai di laut lepas pantai antara Kabupaten Gochang dan Kabupaten Buan, yang berjarak sekitar 250 kilometer barat daya Seoul, Yonhap melaporkan.

Baca juga: PM Korea Selatan Minta Pengurus Gereja Patuhi Protokol Covid-19

Semua perusahaan yang terlibat akan menyediakan 47,6 triliun won (Rp 595 triliun) dari dana yang dibutuhkan dan pemerintah mengeluarkan 0,9 triliun (Rp 11,2 triliun) sisanya, kata kantor kantor kepresidenan Korea Selatan, Gedung Biru.

Proyek tersebut diklaim akan menyediakan hingga 5.600 pekerjaan dan membantu meningkatkan kapasitas tenaga angin negara menjadi 16,5 GW pada tahun 2030 dari 1,67 GW sekarang.

Jumlah 8,2 GW yang direncanakan untuk energi yang dihasilkan oleh enam reaktor nuklir, atau efek dari penanaman 71 juta pohon pinus, kata para pejabat.

Hingga saat ini, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terbesar di dunia adalah Hornsea 1 di Inggris, yang memiliki kapasitas 1,12 GW.

REUTERS | YONHAP


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-southkorea-energy-windfarm/south-korea-unveils-43-billion-plan-for-worlds-largest-offshore-wind-farm-idUSKBN2A512D?il=0

https://en.yna.co.kr/view/AEN20201217007000320

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

3 hari lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya