Cari Asal Mula Covid-19, Tim Ahli WHO Ingin Selidiki Gua Kelelawar di Wuhan

Jumat, 5 Februari 2021 09:30 WIB

Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal muasal virus corona atau COVID-19 mengunjungi pameran tentang Cina memerangi Covid-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 30 Januari 2021. WHO mengatakan berencana mengunjungi pasar makanan laut di pusat wabah awal serta Institut Virologi Wuhan. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, - Seorang anggota tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mencari petunjuk tentang asal-usul Covid-19 di kota Wuhan, Cina, mengatakan perlu ada penelitian elemen genetik virus di gua kelelawar.

"Pekerjaan semacam itu untuk menemukan kemungkinan sumber kelelawar. Jika anda dapat menemukan sumber virus mematikan ini, anda dapat mengurangi kontak dengan hewan-hewan itu," kata Peter Daszak kepada Reuters seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 5 Februari 2021.

Peter Daszak merupakan ahli zoologi dan ahli penyakit hewan. Dia pernah terlibat dalam penelitian tentang asal-usul Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003 dan menelusuri akarnya ke kelelawar yang tinggal di sebuah gua di provinsi barat daya Yunnan.

Advertising
Advertising

Daszak menjelaskan timnya telah menerima informasi baru tentang bagaimana virus menyebabkan pandemi. Dia mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona muncul dari laboratorium namun tidak memberikan penjelasan lebih jauh.

Asal muasal virus corona kerap dipolitisasi menyusul tuduhan, terutama oleh Amerika Serikat, bahwa Cina tidak transparan dalam penanganan awal wabah tersebut. Sementara Cina menyebut virus ini berasal dari tempat lain.

"Saya melihat gambaran yang datang dari beberapa skenario tampak lebih masuk akal daripada sebelumnya," ucap Daszak.

Baca juga: Tim Investigasi Asal Usul COVID-19 WHO Kunjungi Pasar Hewan Wuhan

Satu skenario yang sedang diteliti lebih dekat oleh tim, kata dia, kemungkinan bahwa virus tersebut telah beredar jauh sebelum pertama kali diidentifikasi di Wuhan. "Pekerjaan sebenarnya yang kami lakukan di sini adalah melacak kembali dari kasus pertama kembali ke reservoir hewan, dan itu jalan yang jauh lebih berbelit-belit, dan mungkin telah terjadi selama beberapa bulan atau bahkan tahun," tuturnya.

Selama berada di Cina, tim ahli WHO telah mengunjungi rumah sakit, fasilitas penelitian, dan pasar makanan laut tempat wabah pertama diidentifikasi. Namun kerja mereka di Wuhan terbatas pada agenda yang disusun pemerintah Cina.

Namun Daszak mengatakan pihak berwenang Cina tidak menolak permintaan tim ahli WHO untuk mengunjungi fasilitas atau bertemu dengan tokoh-tokoh penting. "Apa yang dilihat kelompok ini di Cina, adalah apa yang kami minta, kami diizinkan melakukannya," katanya.

CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/covid-19-china-bat-caves-need-exploring-search-for-virus-origins-14112452

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya