AS Hentikan Dukungan Terhadap Operasi Militer Saudi di Yaman

Jumat, 5 Februari 2021 07:20 WIB

Petugas berlarian usai ledakan mengguncang Bandara Aden di Yaman, Rabu, 30 Desember 2020. Setidaknya lima tewas dan puluhan orang luka-luka saat terjadi sebuah ledakan di bandara tersebut. REUTERS/Fawaz Salman

TEMPO.CO, - Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat menghentikan dukungannya terhadap operasi militer Arab Saudi di Yaman. Ia mendesak pula agar perang yang telah berlangsung lebih dari enam tahun itu diakhiri.

Langkah ini merupakan kebalikan dari kebijakan pemerintahan Barack Obama dan Donald Trump. "Perang ini harus diakhiri. Untuk menggarisbawahi komitmen kami, kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan," kata Joe Biden saat berkunjung ke Kementerian Luar Negeri AS seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 5 Februari 2021.

Kendati mengentikan dukungan dalam operasi militer, Joe Biden menyampaikan bahwa Amerika Serikat tetap membantu Arab Saudi mempertahankan kedaulatannya. “Pada saat yang sama, Arab Saudi menghadapi serangan rudal, serangan UAV (drone) dan ancaman lain dari pasukan yang disuplai Iran di banyak negara. Kami akan terus mendukung dan membantu Arab Saudi mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya serta rakyatnya," ucap dia.

Advertising
Advertising

Perang Yaman secara luas dilihat sebagai konflik proksi antara Arab Saudi dan Iran. Koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk mendukung pasukan pemerintah melawan milisi Houthi yang berpihak pada Iran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa berusaha mengadakan pembicaraan damai untuk mengakhiri perang. Alasannya perang ini menimbulkan krisis kemanusiaan terbesar di dunia karena 80 persen rakyat Yaman mengalami kelaparan. Penderitaan negara itu juga diperburuk oleh krisis ekonomi, keruntuhan mata uang, dan pandemi Covid-19.

Joe Biden sekaligus menunjuk diplomat veteran, Timothy Lenderking, sebagai utusan khusus AS untuk Yaman dalam upaya meningkatkan diplomasi Amerika. "Untuk mengakhiri perang di Yaman, perang yang telah menciptakan bencana kemanusiaan dan strategis," tuturnya.

Baca juga: Pemerintahan Baru Amerika Soroti Kelompok Houthi di Yaman

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan meski AS menghentikan dukungannya terhadap operasi militer Saudi di Yaman bukan berarti mereka juga menyetop memerangi kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan Al Qaeda.

Pemerintah Arab Saudi menyambut baik pernyataan Biden, terutama komitmennya terhadap pertahanan negara dan mengatasi ancaman terhadapnya, menurut kantor berita negara tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri sedang meninjau penetapan Houthi sebagai organisasi teroris asing oleh pemerintahan Donald Trump sebelumnya. PBB menyerukan agar keputusan itu dibatalkan lantaran berpotensi mendorong Yaman ke dalam kelaparan skala besar.

REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN2A42IP

Berita terkait

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

46 menit lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

2 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

3 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

6 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

15 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

18 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

18 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

19 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

19 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

22 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya