Erdogan: Jangan Sampai Unjuk Rasa Mahasiswa jadi Gerakan Anti Pemerintah

Kamis, 4 Februari 2021 16:46 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota Partai AK yang berkuasa selama pertemuan di parlemen di Ankara, Turki, 23 Desember 2020. [Kantor Pers Kepresidenan / Selebaran melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Receo Tayyip Erdogan belajar dari pengalaman unuk rasa anti pemerintah di Turki tahun 2013. Menanggapi unjuk rasa mahasiswa yang muncul akhir-akhir ini, Erdogan menyatakan bahwa dirinya tak akan membiarkan hal tersebut berkembang menjadi gerakan melawan pemerintah. Ia bahkan menyebut para mahasiswa tersebut sebagai teroris.

"Negara ini tidak akan dijalankan oleh teroris. Kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mencegah hal tersebut...Mereka ini pelajar apa teroris yang mencoba menyerbu ruang rektor," ujar Erdogan di depan anggota partainya, AK, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 3 Februari 2021.

Demonstrasi yang menjadi perhatian Erdogan tersebut adalah unjuk rasa mahasiwa Universitas Bogazici yang berlokasi di Istanbul, Turki. Mereka memprotes keputusan Erdogan melantik Melih Bulu, mantan akademisi dan politisi, sebagai rektor.

Menurut para mahasiswa Bogazici, penunjukkan Melih Bulu sangat tidak demokratis. Oleh karenanya, mereka meminta Melih Bulu mundur dari jabatannya. Dalam unjuk rasa tersebut, kurang lebih 250 orang telah ditangkap dan ditahan oleh aparat Turki.

Di luar lingkungan kampus, unjuk rasa tersebut menimbulkan perdebatan soal bagaimana sebaiknya mahasiswa diperlakukan serta soal pelantikan rektor. Bahkan, negara-negara lain pun ikut bereaksi.

Amerika, misalnya, mempermasalahkan komentar Menteri Dalam Negeri Turki Soleyman Soylu yang menyebut para demonstran sebagai "para LGBT pemberontak" di Twitter. Twitter sampai memberi peringatan pada tweet itu. Sekarang, mereka disebut teroris oleh Erdogan.

Bagi Erdogan, unjuk rasa tersebut mengingatkannya pada demonstrasi besar di Turki tahun 2013. Ratusan ribu orang memprotes rencana pemerintah membangun replika barak Otooman di Taman Gezi, Istanbul.

"Negeri ini tidak akan lagi membiarkan kejadian seperti Gezi di Taksim terulang. Saya tidak akan membiarkannya. Kita tidak berkompromi terhadap teroris," ujar Erdogan menegaskan.

Menanggapi unjuk rasa yang ada, Melih Bulu menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya. "Saya tidak pernah terpikir untuk mundur," ujar Bulu, mengikuti sikap Erdogan.

Baca juga: Presiden Erdogan Mau Rombak Lagi Konstitusi Turki

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-turkey-security-bogazici/erdogan-says-will-not-let-university-protests-swell-idUSKBN2A30TG?il=0



Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

14 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya