Partai NLD Tuntut Militer Bebaskan Aung San Suu Kyi dan Akui Parlemen Terpilih

Selasa, 2 Februari 2021 16:00 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi berbicara di KTT Bisnis dan Investasi ASEAN di Singapura, 12 November 2018. Di Myanmar, Suu Kyi tetap dipuja tetapi dia gagal menyatukan berbagai kelompok etnis atau mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade. Dia juga mengawasi pengetatan pembatasan pers dan masyarakat sipil dan telah berselisih dengan banyak mantan sekutunya. [REUTERS / Athit Perawongmetha]

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi beserta tahanan lain pada Selasa dan mendesak militer Myanmar mengakui kemenangannya dalam pemilu 8 November, sehari setelah kudeta militer 1 Februari yang memicu kemarahan global.

Tentara menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan status darurat selama setahun setelah militer menangkap Suu Kyi, pejabat sipil, pejabat partai NLD, dan tokoh pro demokrasi Myanmar lain pada Senin dini hari.

Komite eksekutif NLD menuntut pembebasan semua tahanan "secepat mungkin".

Dikutip dari Reuters, 2 Februari 2021, dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook pejabat senior partai NLD May Win Myint, komite juga meminta militer untuk mengakui hasil pemilihan dan parlemen baru, yang dijadwalkan bertemu untuk pertama kalinya pada hari Senin tepat sebelum kudeta, diizinkan untuk menjabat.

Jalan-jalan Myanmar sepi selama jam malam yang sudah diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Pasukan dan polisi anti huru hara mengambil posisi di ibu kota, Naypyitaw, dan pusat perdagangan utama Yangon.

Advertising
Advertising

Pada Selasa pagi, sambungan telepon dan internet telah pulih, tetapi pasar yang biasanya ramai kini sepi dan bandara di pusat komersial Yangon ditutup.

Baca juga: Memasuki Hari Kedua Kudeta Myanmar, Di Mana Aung San Suu Kyi?

Bank-bank di Yangon dibuka kembali setelah menghentikan layanan keuangan sehari sebelumnya karena koneksi internet yang buruk dan di tengah nasabah yang ramai menarik uang tunai.

Penduduk setempat khawatir pergolakan tersebut akan semakin merugikan ekonomi, yang masih belum pulih dari wabah Covid-19.

Aung San Suu Kyi, 75 tahun, mengalami sekitar 15 tahun tahanan rumah antara tahun 1989 dan 2010 saat ia memimpin gerakan demokrasi negara dalam perjuangan panjangnya melawan junta militer Myanmar, yang telah memerintah negara itu selama enam dekade terakhir.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics/suu-kyis-party-demands-her-release-as-myanmar-generals-tighten-grip-on-power-idUSKBN2A139S?il=0

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

18 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya