Prancis Tak Mau Lockdown Lagi

Sabtu, 30 Januari 2021 13:00 WIB

Pengunjung yang memakai masker berfoto selfie di alun-alun Trocadero dengan latar belakang Menara Eiffel, ketika Perancis mulai secara bertahap mengakhiri lockdown nasional di Paris, Prancis, 16 Mei 2020. REUTERS/Gonzalo Fuentes

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis pada Jumat, 29 Januari 2021, memutuskan untuk tidak memberlakukan lockdown yang ketiga kalinya. Sebaliknya, Prancis memilih memperketat penjagaan di wilayah perbatasan, menambah personel kepolisian untuk menghadapi orang-orang yang melanggar jam malam dan memperluas kebijakan kemungkinan bekerja dari rumah.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan krisis kesehatan masyarakat masih menjadi kekhawatiran besar menyusul naiknya angka kematian akibat Covid-19, yang naik menjadi di atas 75 ribu orang. Angka kematian akibat Covid-19 di Prancis terbesar di dunia.

“Kami tahu dampaknya. Malam ini kami melihat data dalam beberapa hari terakhir dan kami mempertimbangkan bahwa kami masih bisa memberikan diri kami sebuah kesempatan untuk menghindari lockdown,” kata Castex.

Baca juga: Varian Baru Covid-19, Ilmuwan Sarankan Prancis Lockdown Lagi

Orang-orang yang memakai masker saat naik kereta metro pada jam-jam sibuk di Paris ketika Prancis melunakkan aturan lockdown yang ketat selama wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, 11 Mei 2020. [REUTERS / Benoit Tessier]

Advertising
Advertising

Pernyataan Castex itu disampaikan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan pembicaraan dengan semua menteri seniornya soal krisis kesehatan yang terjadi di Prancis.

Menurut Castex, terhitung mulai Minggu, 31 Januari 2021, semua pelancong dari negara-negara Uni Eropa tidak bisa masuk Prancis untuk sementara, kecuali mereka memperlihatkan surat bebas Covid-19, dimana tes-nya menggunakan PCR. Pengecualian surat bebas Covid-19 ini diberikan kepada sopir truk atau mereka yang bekerja lintas perbatasan.

“Tugas kami adalah melakukan semua yang kami bisa untuk menghindari lockdown lagi. Jadi, beberapa hari ke depan akan sangat penting sekali,” kata Castex.

Dengan pengetatan aturan ini pula, maka toko-toko yang tidak menjual sembako harus tutup dan kebijakan bekerja dari rumah akan dipaksakan serta aparat kepolisian akan dikerahkan untuk menindak pesta-pesta rahasia serta restoran yang tetap buka.

Di Prancis, ada 22.858 kasus baru positif Covid-19 per Jumat, 29 Januari 2021. Dengan begitu, ada 3,15 juta kasus infeksi virus corona di negara itu.

Kekurangan suplai vaksin virus corona dari Pfizer dan Moderna telah berdampak melambatnya pendistribusian vaksin virus corona di Prancis. Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan sejauh ini sudah 1,45 juta orang diimunisasi vaksin virus corona.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france/france-can-still-avoid-third-coronavirus-lockdown-prime-minister-says-idUSKBN29Y2X5

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

9 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

3 hari lalu

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, MPR RI periode 2019-2024 sedang mempersiapkan berbagai legacy atau peninggalan.

Baca Selengkapnya