PM Lee Hsien Long menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech di Singapore General Hospital pada 8 Jan 2021.[The Straits Times/ Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura]
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 25 kasus varian baru COVID-19 yang berasal dari Inggris ditemukan di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura berkata, sebanyak 5 di antara berasal dari kluster lokal dan sisanya dari pendatang asal Eropa.
"Masih ada dua kasus impor lagi yang masih harus diuji untuk bisa dikonfirmasikan (apakah kasus varian baru COVID-19)," ujar Kementerian Kesehatan Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 29 Januari 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, varian baru COVID-19 asal Inggris atau B117 adalah hasil dari mutasi strain virus Corona. Varian baru ini dikabarkan lebih cepat menyebar dan memiliki resiko kematian yang dikabarkan relatif lebih tinggi.
Di dunia, varian baru COVID-19 itu sudah menyebar ke berbagai negara. Diperkirakan sudah ada 70 negara yang terpantau memilikinya. Adapun Singapura pertama kali mengidentifikasi B117 COVID-19 pada 23 Desember lalu, ketika pelajar asal Singapura kembali dari studi di Inggris.
Untuk lima kasus terbaru dari kluster lokal, Kementerian Kesehatan Singapura mengaku belum memiliki bukti apakah mereka saling berkaitan. Investigasi epidemi, kata mereka, tengah berjalan untuk menelusuri asal kasusnya sembari kelima pasie dikarantina.
Terakhir, Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa ke-25 kasus varian baru COVID-19 itu adalah angka per 26 Januari. Dengan kata lain, belum ada kasus serupa pada empat hari terakhir.
"Sejauh ini belum ada kasus baru dari komunitas. Kami berharap hal itu menandakan upaya kami untuk membatasi penyebarannya berhasil," ujar Kementerian Kesehatan lebih lanjut soal varian baru COVID-19.