Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Jumat, 29 Januari 2021 15:00 WIB

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Myanmar akan mulai menduduki kursinya pada Senin di tengah kekhawatiran potensi kudeta, setelah pemerintahan militer menuduh ada kecurangan selama pemilu Myanmar kemarin.

Militer mengatakan pihaknya berencana untuk mengambil tindakan jika keluhannya tentang pemilu tidak ditangani dan seorang juru bicara pekan ini menolak untuk mengesampingkan kemungkinan kudeta.

Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dari Aung San Suu Kyi meraih kemenangan gemilang dalam pemilihan umum 8 November, pemilihan umum yang bebas dan adil kedua sejak berakhirnya pemerintahan militer langsung pada tahun 2011.

Tetapi tuduhan oleh tentara tentang kecurangan pemilih yang meluas, yang dibantah oleh komisi pemilihan, telah menyebabkan konfrontasi langsung antara pemerintah sipil dan militer, yang berbagi kekuasaan dalam konstitusi Myanmar, dikutip dari Reuters, 29 Januari 2021.

Konstitusi mencadangkan 25% kursi di parlemen untuk militer, yang telah menuntut resolusi atas pengaduannya sebelum Senin dan telah menolak untuk menarik resolusi.

Advertising
Advertising

Menambah ketidakpastian, Panglima Tertinggi Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, menyebutkan dalam pidato video yang dipublikasikan secara luas kepada personel militer pada hari Rabu bahwa sebuah konstitusi harus dicabut jika tidak dipatuhi.

Min Aung Hlaing mengutip contoh sebelumnya ketika piagam konstitusi telah dihapuskan di Myanmar.

Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing memberi hormat pada upacara Hari Pahlawan di Yangon pada 19 Juli 2020.[Ye Aung Thu / Pool via REUTERS]

Suu Kyi belum memberikan komentar publik tentang perselisihan itu, tetapi juru bicara Partai NLD mengatakan para anggota telah bertemu dengan para pemimpin militer Myanmar pada Kamis untuk melakukan pembicaraan tetapi tidak membuahkan hasil.

"Kami memang memiliki kekhawatiran tetapi itu tidak terlalu signifikan," kata juru bicara, Myo Nyunt, menjelaskan bagaimana mereka mengantisipasi beberapa ketegangan karena rencana NLD untuk mengubah konstitusi setelah pemungutan suara untuk mengekang kekuatan militer.

Dia juga mengatakan batalion polisi ditempatkan di ibu kota, Naypyitaw, setelah laporan bahwa pengunjuk rasa mungkin berkumpul di sana tetapi mengatakan jika terjadi kudeta, NLD tidak akan menanggapi dengan kekuatan.

Baca juga: Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Anggota parlemen NLD Zin Mar Aung mengatakan polisi sedang berpatroli di kompleks parlemen.

"Kami tidak bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa," kata Zin Mar Aung.

Juru bicara militer Myanmar belum berkomentar terkait kemungkinan kudeta.

Para pemimpin agama dan politik yang berbicara kepada media mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.

Seorang pemimpin pemuda untuk NLD, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan banyak orang benar-benar takut untuk kembali ke pemerintahan militer dan membuat frustasi melihat para elit bertengkar untuk mendapatkan kekuasaan individu.

"Pemimpin militer sudah jauh lebih kaya dan berkuasa daripada yang dibutuhkan siapapun, setidaknya kekayaan mereka mungkin tumbuh paling besar sejak negara terbuka, tetapi semua itu masih belum cukup," kata pemimpin pemuda NLD itu.

Sementara Pendeta Dr Hkalam Samson, seorang pemimpin komunitas dari etnis minoritas Kachin, mengatakan kepada jurnal berita Irrawaddy, "Kita semua harus bekerja sama untuk mencapai perdamaian dan untuk membangun sistem federal yang demokratis."

Kudeta adalah kata pahit yang tidak ingin kami dengar, katanya.

Penulis dan sejarawan Thant Myint-U mengatakan di Twitter pada hari Kamis bahwa negara sedang menuju krisis konstitusional.

"Saya rasa tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apa yang mungkin terjadi selama tiga hari ke depan," katanya. "Kemungkinan besar Myanmar sedang menuju krisis konstitusional yang paling akut sejak penghapusan junta militer Myanmar lama pada tahun 2010."

REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics/military-threats-coup-fears-overshadow-myanmar-parliament-opening-idUSKBN29Y0G0?il=0

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya