Selesai Jalani Karantina, WHO Mulai Investigasi Asal COVID-19 di Wuhan

Kamis, 28 Januari 2021 19:05 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi asal-usul virus COVID-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, akhirnya bisa memulai tugas mereka. Per hari ini, tim mereka selesai menjalani masa karantina dua pekan di Wuhan dan sudah diperbolehkan melaksanakan tugas lapangan.

"Akhirnya bisa mendapatkan pemandangan bagus, sesuatu yang hijau, dan udara segar. Rasanya seperti baru saja mendarat di bulan," ujar Thea Fischer, salah satu investigator yang berasal dari Denmark, Kamis, 28 Januari 2021.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, investigasi asal-usul COVID-19 ini merupakan upaya WHO untuk mencegah pandemi serupa di kemudian hari. Harapannya, dengan mengetahui dari mana COVID-19 berasal, mereka bisa merespon pandemi yang sama dengan cepat.

Investigasi itu sendiri terkendala banyak hal sejak perencanaan. Ketika dimajukan oleh beberapa negara barat, beberapa di antaranya Amerika dan Australia, Cina menolak investigasi tersebut. Mereka menganggapnya sebagai upaya politis untuk menyudutkan Cina. Namun, belakangan, mereka berubah sikap setelah WHO menjamin investigasi tersebut imparsial.

Masalah berikutnya datang ketika tim investigasi hendak berangkat. Cina tidak memberi izin masuk kepada mereka. Cina beralasan hal tersebut untuk keamanan. Pada akhirnya tim diizinkan masuk, namun wajib menjalani masa karantina selama dua pekan.

Baca juga: WHO Sebut Varian Baru COVID-19 Sudah Terdeteksi di 70 Negara



Selama karantina, Fischer berkata bahwa dirinya dan anggota tim lainnya tidak menganggur. Mereka tetap bekerja, mempersiapkan rencana investigasi. Hal itu mulai dari berkoordinasi dengan WHO dan mengikuti rapat dengan otoritas Cina via video conference.

"Saya awalnya merasa akan memiliki banyak waktu untuk berefleksi, mungkin menjadi lebih bijak soal kehidupan. Ternyata tidak," ujarnya.

Kepala Pertolongan Darurat WHO, Mike Ryan, tidak mau memasang ekspektasi tinggi soal investigasi yang akan berjalan. Ia berkata, investigasi asal-usul virus bukan perkara mudah. Terkadang, kata ia, hal itu membutuhkan upaya lebih dari sekali.

"Tidak ada jaminan kami akan segera mendapat jawaban (soal asal COVID-19). Ini tugas yang sulit dan terkadang membutuhkan dua, tiga, atau bahkan empat kali percobaan di setting berbeda-beda," ujar Ryan.

Cina berkeyakinan virus COVID-19 tidak berasal dari mereka. Walau selama ini Wuhan dikenal sebagai titik pertama pandemi, Cina mengklaim ada data yang menunjukkan COVID-19 sudah terdeteksi lebih dulu di negara lain.

Untuk investigasi yang akan berjalan, Cina menyampaikan tim WHO akan melakukan pemeriksaan lapangan sekaligus terlibat dalam sejumlah seminar.

"Semua aktivitas tersebut harus sejalan dengan prinsip pelacakan asal-usul virus secara sains. Tujuan akhirnya adalah mencegah ancaman serupa di masa depan, dan melindungi keamanan serta kesehatan publik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengingatkan tujuan investigasi asal-usul COVID-19 WHO.

Baca juga: Wuhan Desak WHO Selidiki Tentara AS, Pembawa Covid-19 ke Cina?

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-who-china/who-team-in-wuhan-investigating-covid-origins-leaves-quarantine-idUSKBN29X0GN?il=0

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya