Tolak Lockdown, Warga Lebanon: Lebih Baik Mati Karena Covid-19

Rabu, 27 Januari 2021 16:00 WIB

Seorang demonstran mengibarkan bendera Lebanon di depan polisi anti huru hara selama protes di Beirut, Lebanon, 8 Agustus 2020. [REUTERS / Goran Tomasevic]

TEMPO.CO, - Pemerintah Lebanon memutuskan memperpanjang jam malam dan karantina wilayah selama dua pekan untuk menahan penyebaran Covid-19. Kebijakan ini disambut protes dan unjuk rasa warga di Tripoli, Beirut, dan Sidon.

Ratusan massa mengecam penghentian ekonomi dan kegagalan pemerintah memberikan alternatif kepada orang-orang. Massa menuntut kompensasi finansial untuk keluarga miskin yang tidak dapat bekerja akibat pemberlakuan PSBB.

"Tertular Covid-19 dan meninggal karena itu lebih mudah daripada membuat keluarga saya dan saya sendiri mati kelaparan," kata salah satu pengunjuk rasa dikutip Arab News, Rabu, 27 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Para pengunjuk rasa di Tripoli turun ke Al-Nour Square pada Senin setelah berhari-hari melakukan protes di luar rumah pejabat kota. Salah satu pengunjuk rasa mengatakan Covid-19 tidak membuat mereka takut. "Kami tidak bisa lagi mentolerir kehidupan yang dipermalukan ini. Pejabat yang berkuasa telah kelaparan dan merampok kami," ucap dia.

Unjuk rasa ini terjadi secara spontan mengingat daerah tersebut tergolong miskin dan warganya bekerja dengan upah harian.

Baca juga: Virus Corona, Lebanon Umumkan Lockdown 3 Pekan

Aksi unjuk rasa berubah menjadi kerusuhan. Massa bentrok dengan petugas keamanan, tentara, dan Pasukan Keamanan Dalam Negeri. Mereka saling melemparkan batu dan botol air.

Kerusuhan berakhir dengan puluhan penangkapan. Beberapa personel TNI Angkatan Darat dikerahkan untuk mengendalikan situasi di Al-Nour Square dan sekitarnya. Polisi anti huru hara menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Palang Merah Lebanon mengatakan pihaknya membawa enam ambulans ketika 41 orang terluka selama protes. Organisasi tersebut memindahkan 12 orang ke rumah sakit, sementara 29 orang dirawat di tempat kejadian.

Untuk mendukung protes di Tripoli, puluhan orang berkumpul di Jembatan Lingkar di pusat kota Beirut.

Aktivis berkumpul di Lapangan Elia Sidon untuk berjaga, di tengah langkah-langkah keamanan. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang mengecam keputusan sewenang-wenang otoritas politik, yang menurut mereka memperburuk keruntuhan ekonomi.

Protes meluas ke Taalbaya di Bekaa dan kota pesisir Jiyeh. Para pengunjuk rasa pindah dari lingkungan miskin di Beirut ke Corniche el Mazraa dan memblokir jalan, tetapi polisi anti huru hara membukanya kembali.

Menteri Sosial dan Pariwisata di pemerintahan sementara Ramzi Musharrafieh mengatakan pada hari Selasa bahwa 230 ribu keluarga di Lebanon mendapat manfaat dari bantuan dan telah menerima 400 ribu pound Lebanon (US$ 263) per bulan sejak awal pandemi Covid-19. Dia mengklaim bahwa 25 persen rakyat Lebanon tidak membutuhkan bantuan.

ARAB NEWS

https://www.arabnews.com/node/1798886/middle-east

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

21 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

6 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya