Selandia Baru Berpotensi Tutup Perbatasan Sepanjang 2021 Akibat COVID-19

Rabu, 27 Januari 2021 06:00 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berpartisipasi dalam debat yang disiarkan televisi dengan pemimpin Partai Nasional Judith Collins di TVNZ di Auckland, Selandia Baru, 22 September 2020. [Fiona Goodall / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, pesimistis negaranya akan membuka perbatasan di tahun 2021. Hal tersebut dikarenakan memburuknya pandemi COVID-19 di berbagai negara. Walau begitu, kata Ardern, Selandia Baru akan tetap mengupayakan kesepakatan perjalanan dengan Australia dan negara-negara pasifik lainnya.

"Melihat resiko (COVID-19) di dunia saat ini ditambah ketidakpastian soal distribusi vaksin, saya rasa perbatasan akan tetap tertutup sepanjang tahun ini," ujar Ardern, dikutip dari CNN, Selasa, 26 Januari 2021.

Jacinda Ardern melanjutkan, dirinya baru akan berani membuka perbatasan lagi apabila dua hal sudah terpenuhi. Pertama, mereka yang divaksin terjamin tidak menularkan COVID-19 lagi. Kedua, mayoritas warga Selandia Baru juga sudah divaksin.

Jika dua hal itu terpenuhi, maka orang-orang bisa masuk ke Selandia Baru dengan aman. Sayangnya, kata Ardern, belum ada kepastian akan dua hal tersebut.

Baca juga: Ada Kasus Baru Covid-19, Travel Bubble Australia dan Selandia Baru Ditangguhkan


Seorang pria berjalan melewati tanda jarak sosial pada hari pertama tindakan pengamanan penyakit virus corona (COVID-19) yang mewajibkan penggunaan masker pada transportasi umum, di Auckland, Selandia Baru, 31 Agustus 2020.[REUTERS / Fiona Goodall]



"Butuh waktu untuk bisa mendapat kepastian soal dua kemungkinan itu. Untuk sementara, kami akan tetap mengupayakan travel bubbles dengan Australia dan Pasifik. Negara-negara lain terlalu beresiko," ujar Ardern menegaskan.


Perihal vaksinasi, Ardern menyampaikan bahwa regulator obat-obatan Selandia Baru, Medsafe, berupaya untuk segera memberikan pengesahan. Adapun vaksin COVID-19 yang akan dipakai adalah buatan Pfizer dan rencananya mulai didistribusikan di kuartal pertama 2021.

Sejauh ini, vaksin Pfizer sudah dinyatakan efektif untuk menangkal gejala COVID-19. Namun, tantangan sesungguhnya ada pada masalah pengadaan. Produksi Pfizer, beberapa hari terakhir, terganggu yang membuat kapasitasnya untuk memenuhi suplai vaksin COVID-19 di berbagai negara terganggu.

Per berita ini ditulis, Selandia Baru mencatatkan dua kasus COVID-19 baru. Total, ada 65 kasus aktif dari 1934 kasus yang tercatat. Untuk kematian, ada 25 orang.

Baca juga: Selandia Baru Konfirmasi Kasus Covid-19 Domestik Pertama Sejak November

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/26/asia/new-zealand-covid-borders-shut-intl-hnk/index.html

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

13 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya