Kapal Tankernya Disita Bakamla, Iran Minta Penjelasan

Senin, 25 Januari 2021 16:47 WIB

Bendera Iran berkibar di kapal tanker minyak Iran Adrian Darya 1, sebelumnya bernama Grace 1, setelah Mahkamah Agung wilayah Inggris mencabut perintah penahanannya, di Selat Gibraltar, Spanyol, 18 Agustus 2019. [REUTERS / Jon Nazca]

TEMPO.CO, - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh meminta Indonesia memberikan penjelasan soal penyitaan kapal tanker berbendera negaranya.

Ia berdalih ada masalah teknis yang kerap terjadi sehingga membuat kapal negaranya dinilai melanggar aturan oleh Indonesia. "Organisasi Pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah dan menyelesaikannya," kata Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Reuters, Senin, 25 Januari 2021.

Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebelumnya menyita kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama atas dugaan transfer minyak ilegal di perairan lepas provinsi Kalimantan pada Ahad kemarin. Dua kapal ini dibawa ke pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut.

Advertising
Advertising

"Tanker pertama kali terdeteksi pada pukul 5:30 pagi waktu setempat menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita.

Wisnu mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa kapal tersebut tertangkap basah mentransfer minyak dari MT Horse ke MT Freya dan ada tumpahan minyak di sekitarnya.

Baca juga: Teheran Mulai Proyek Bahan Bakar Logam Uranium, Perjanjian Nuklir Iran Terancam

Ia berujar 61 awak kapal itu adalah warga negara Iran dan Cina dan semuanya telah ditahan. Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia belum berkomentar soal ini.

Seperti dikutip Reuters, Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi. Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa. Tetapi transponder sering kali ditutup untuk menyembunyikan lokasi kapal selama aktivitas terlarang.

Merujuk data pengiriman di Refinitiv Eikon, kedua supertanker yang masing-masing mampu membawa 2 juta barel minyak ini terakhir terlihat awal bulan di lepas pantai Singapura. Very Large Crude Carrier (VLCC) MT Horse, milik National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak sementara VLCC MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co, kosong, data menunjukkan.

NITC belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Pencarian oleh Reuters pada direktori perusahaan Cina menemukan bahwa alamat kantor terdaftar sebagai Shanghai Future Ship Management Co dan berada di bawah perusahaan lain bernama Shanghai Chengda Ship Management. Beberapa panggilan yang dilakukan ke kantor tidak dijawab.

Iran telah dituduh menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran karena berusaha untuk melawan sanksi Amerika Serikat.

Seperti diketahui, pada 2018, mantan Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam negara besar dan menerapkan kembali sanksi yang bertujuan untuk memotong ekspor minyak Teheran menjadi nol.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN29U0UE?il=0

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya