Australia Siapkan Rp 10.8 Triliun untuk Pengembangan Alutsista

Senin, 25 Januari 2021 15:45 WIB

Sejumlah pasukan pertahanan Australia dan beberapa negara berbaris berjajar pada dek helikopter Kapal Perang Australia HMAS Canberra ketika memasuki Perairan Jakarta, Sabtu 18 Mei 2019. Kunjungan dua kapal perang Australia yakni HMAS Canberra dan HMAS Newcastle dalam rangka tujuan akhir dari misi Angkatan Laut Australia dalam kegiatan 'Indo-Pasific Endeavour 2019'. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, - Pemerintah Australia mengalokasi US$ 770 juta atau Rp 10,8 triliun untuk mengembangkan kemampuan persenjataan angkatan lautnya. Pemerintah federal mengatakan dana ini bakal dipakai untuk pengembangan rudal jarak jauh.

Rencana ini merupakan bagian dari peningkatan anggaran pertahanan besar-besaran Australia di tengah meningkatnya ketegangan regional. "Kemampuan baru ini akan memberikan pencegahan yang kuat dan kredibel yang akan memastikan stabilitas dan keamanan di kawasan," kata Menteri Pertahanan Linda Reynolds dalam pernyataannya dikutip dari Reuters, Senin, 25 Januari 2021.

Rencananya Australia akan memberikan angkatan lautnya dengan rudal antikapal jarak jauh yang canggih, rudal udara jarak jauh, torpedo ringan canggih, dan kemampuan serangan darat maritim. "Untuk memproyeksikan dan mempertahankan kendali laut," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Baca juga: Cina-Australia Memanas, WeChat Blokir Pesan PM Scott Morrison

Pengeluaran tersebut merupakan bagian dari peningkatan anggaran pertahanan yang diumumkan sebelumnya selama dekade berikutnya karena negara itu berusaha untuk mengalihkan fokus militernya ke kawasan Indo-Pasifik di tengah hubungan yang memburuk dengan Cina.

Pemerintah Australia mengatakan akan menyediakan rudal antikapal dan rudal permukaan udara dengan jangkauan lebih dari 370 kilometer dan rudal serangan darat laut dengan jangkauan 1.500 kilometer. "Untuk meningkatkan perlindungan sumber daya dan perbatasan maritim kami, dan menahan musuh pada risiko jarak yang jauh lebih jauh," katanya.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN29T0U8?il=0

Berita terkait

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

10 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

13 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

16 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

1 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya