Eks Komandan Perang Muslim Bosnia Divonis 10 Tahun

Sabtu, 23 Januari 2021 03:30 WIB

Orang-orang yang selamat dari pembantaian Srebrenica Bosnia tahun 1995 berdoa bagi keluarga mereka, di pemakaman memorial di Potocari pada bulan Juli 2016 [www.rte.ie]

TEMPO.CO, - Pengadilan kejahatan perang Bosnia pada 22 Januari 2021 memvonis eks komandan perang Muslim Bosnia Sakib Mahmuljin selama 10 tahun. Ia dianggap gagal mencegah kekejaman terhadap tahanan Serbia oleh kelompok Islam asing yang bertempur dalam konflik 1990-an.

Ratusan pejuang Islam, atau "mujahidin", datang dari Afrika Utara dan Timur Tengah untuk membantu pasukan pemerintah Bosnia yang sebagian besar beragama Islam memerangi separatis Ortodoks Serbia dan Katolik Kroasia selama perang, yang menewaskan 100 ribu orang.

Seperti dikutip dari Reuters, pengadilan menetapkan bahwa kelompok Islam asing membunuh 53 tawanan perang Serbia dari Juli hingga Oktober 1995, menjelang akhir perang. Selama periode ini, mereka menyiksa beberapa tahanan dan memenggal salah satu dari mereka.

Pengadilan menilai Mahmuljin gagal mencegah pembunuhan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap tawanan perang Serbia. Beberapa tawanan di antaranya terluka atau sakit, dan sejumlah korban lain merupakan warga sipil Serbia.

Advertising
Advertising

Baca juga: Prancis Usir Keluarga Bosnia Akibat Pukuli Anak Pacaran dengan Pria Serbia

Meski demikian, Mahmuljin, yang memimpin Korps ke-3 tentara Bosnia, dapat mengajukan banding atas putusan tersebut. Pengadilan tersebut dibentuk pada 2005 untuk meringankan beban kasus-kasus yang dibawa oleh pengadilan kejahatan perang Perserikatan Bangsa-Bangsa di Den Haag.

Seperti diketahui, perang meletus ketika Serbia Bosnia, menolak proklamasi kemerdekaan Bosnia dari federal Yugoslavia pimpinan Serbia. Mereka menyerang kota dan desa di seluruh negeri dalam upaya untuk mengukir wilayah untuk negara Serbia yang eksklusif.

Perjanjian perdamaian Dayton yang disponsori Amerika Serikat mengakhiri konflik pada Desember 1995 dengan membagi Bosnia menjadi dua wilayah yang sebagian besar otonom menurut garis etnis.

Setelah perang berakhir, kelompok Islamis asing diperintahkan untuk meninggalkan Bosnia di bawah tekanan AS dan sebagian besar melakukannya, termasuk mereka yang menikahi wanita lokal tetapi kemudian kewarganegaraan mereka dicabut.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN29R1O6?il=0

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

3 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

7 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

7 hari lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

7 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

8 hari lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

8 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

8 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

10 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

10 hari lalu

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.

Baca Selengkapnya