Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerabat Korban Tak Puas Vonis Penjahat Perang Bosnia-Serbia

image-gnews
Radovan Karadzic.[Euronews]
Radovan Karadzic.[Euronews]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kerabat korban genosida Bosnia mengaku tidak puas atas vonis penjahat perang Serbia, Radovan Karadzic, Rabu kemarin.

Mira Dogas, ibu dari korban genosida Srebrenica, sengaja mengunjungi Den Haag, Belanda, untuk mengikuti vonis Karadzic.

"Saya menangis karena saya kehilangan anak-anak saya. Saya sebatang kara. Saya bergidik. Saya kehilangan tiga putra saya, suami saya, cucuk saya, ayah saya," kata Mira, dikutip dari Reuters, 20 Maret 2019.

Baca: Penjahat Perang Serbia-Bosnia Divonis Hukuman Seumur Hidup

"Dia masih hidup ketika anak-anak kami dikubur dalam tanah untuk waktu yang lama, dan mereka tewas secara mengerikan. Dia (Karadzic) masih hidup, dia bisa makan dan minum. Dia membunuh dan menghancurkan anak-anak kami. Saya akan pulang ke rumah yang sunyi sekarang dan hanya melihat dinding. Saya tidak punya siapa-siapa," katanya.

Putusan vonis seumur hidup pelaku genosida itu tidak bisa banding. Namun kuasa hukum Karadzic mengatakan, akan berupaya mengajukan judicial review atau pergantian hukuman.

"Karadzic mengatakan bahwa jika pilihan untuk memiliki negara merdeka (Republik Serbia di Bosnia) berarti bahwa dia harus kehilangan kebebasannya, dia siap untuk membuat pilihan itu dan kehilangan kebebasannya," kata Peter Robinson, kuasa hukum Karadzic.

"Dia menyesal tentang apa yang terjadi selama perang dan merasa sangat buruk kepada semua semua yang menderita hingga kini...Dia memiliki tanggung jawab moral tetapi dia merasa dia tidak memiliki tanggung jawab pidana individu untuk setiap kejahatan yang dia telah dihukum hari ini," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petugas saat berusaha menggali jasad korban genosida di Tomasica, Bosnia (31/10). Serbia melancarkan aksi pembantaian massal terhadap etnis Bosnia dan Kroasia ini pada tahun 1992 sampai 1995. (AP Photo/Amel Emric)

Dalam persembunyian selama lebih dari sepuluh tahun setelah perang, Karadzic ditangkap dan diserahkan ke pengadilan pada Juli 2008. Dia akan tetap ditahan di pusat penahanan pengadilan di Den Haag hingga hakim menentukan di mana dia akan menjalani hukumannya.

Baca: Ratko Mladic Bilang Ini saat Pimpin Pembantaian Srebenica Bosnia

Karadzic, 73 tahun, dihukum pada tahun 2016 karena genosida di Srebrenica. Ia juga dinyatakan bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas pengepungan Serbia selama 44 bulan di ibu kota Bosnia Sarajevo yang meneror penduduk sipil, dan karena mengawasi kampanye pembersihan etnis yang mengusir warga Kroasia dan Muslim keluar dari wilayah Bosnia yang diklaim Serbia.

Sementara putusan naik banding diajukan oleh mantan tangan kanan Karadzic, komandan militer Serbia-Bosnia Ratko Mladic, yang dihukum karena kejahatan perang dan genosida Bosnia pada November 2017 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

MUHAMMAD HALWI | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

20 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

2 hari lalu

Slobodan Milosevic [Strategic Culture Foundation]
Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan beberapa negara ke ICC atas genosida Gaza, Palestina. Berikut pemimpin dunia pernah diadili ICC?


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

4 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

8 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.


Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

9 hari lalu

Iklan satu halaman penuh di New York Times yang menyerang penyanyi Dua Lipa dan model Gigi dan Bella Hadid telah dikecam secara luas.[Twitter/Middle East Eye]
Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan


Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

12 hari lalu

Orang-orang menghadiri demonstrasi pro-Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Berlin, Jerman, 4 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

Kongres pro-Palestina tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan apa yang mereka sebut sebagai "genosida" oleh Israel di Gaza.


Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

13 hari lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.


Top 3 Dunia: Tuntutan PNS Jerman, Israel Tarik Pasukan, Israel Bersiap Hadapi Balasan Iran

17 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Top 3 Dunia: Tuntutan PNS Jerman, Israel Tarik Pasukan, Israel Bersiap Hadapi Balasan Iran

Berita-berita tentang Israel mendominasi Top 3 Dunia, di antaranya soal pasokan senjata Jerman ke Israel.


Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

17 hari lalu

Para hakim dan delegasi duduk di ruang sidang saat Nikaragua akan meminta Mahkamah Internasional pada hari Senin untuk memerintahkan Berlin menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan membatalkan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, di Den Haag, Belanda, 8 April 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.


ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

17 hari lalu

Hakim di Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza