TEMPO.CO, Jakarta -Prancis mengusir satu keluarga Bosnia setelah memukuli dan mencukur rambut anak perempuan mereka yang ingin menikah dengan pria Serbia.
Adapun anak perempuan yang menjadi korban amarah keluarganya dalam perawatan pelayanan sosial dan mendapat hak tinggal di Prancis saat dia berusia dewasa.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, satu keluarga Bosnia yang terdiri dari lima orang dideportasi dari kota Besancon ke Sarajevo, ibukota Bosnia dan Herzegovina pada Sabtu pagi tadi.
"Pengusiran dari wilayah negara ini sebagai konsekwensi atas perilaku yang tidak dapat diterima dari sebagian keluarga itu pada Agustus, terutama pemukulan dan pencukuran seorang gadis remaja yang jatuh cinta dengan seorang pemuda Serbia dari agama lain, "kata Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip dari Reuters, 24 Oktober 2020.
Media Prancis melaporkan perempuan Bosnia yang menjadi korban kekerasan keluarganya berusia 17 tahun, Muslim. Kekasihnya, seorang pria Serbia berusia 20 tahun penganut Kristen.
Perang Bosnia dan Serbia pecah pada tahun 1990-an yang menewaskan lebih dari delapan ribu orang dan disebut sebagai perang terburuk di Eropa setelah Perang Dunia II dilatari kebencian antar etnis dan perebutan kekuasaan setelah Yugoslavia bubar.