Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Naik

Rabu, 20 Januari 2021 19:00 WIB

Petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memindahkan jenazah korban virus Corona di Masjid Ghamkol Sharif, Birmingham, Inggris, 21 April 2020. Halaman masjid ini dijadikan tempat sementara untuk menyimpan jenazah korban virus Corona. REUTERS/Carl Recine

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa rumah sakit di Inggris sudah tampak seperti zona perang, dimana beberapa dokter kewalahan mengatasi gelombang pasien positif Covid-19 yang masuk. Angka harian kematian akibat Covid-19 di Inggris hampir menembus 100 ribu orang.

Total pasien terinfeksi virus corona di Inggris yang meninggal sebanyak 91.470 orang. Jumlah itu terburuk di Eropa dan terburu kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Brazil, India dan Meksiko.

Petugas bersiap memindahkan jenazah korban virus Corona di Masjid Ghamkol Sharif yang dijadikan kamar mayat sementara bagi jenazah korban virus Corona, di Birmingham, Inggris, 21 April 2020. Peta penyebaran COVID-19 mencatat hingga Rabu (22/4) sore, jumlah kematian akibat virus Corona di Inggris mencapai 17.337 jiwa. REUTERS/Carl Recine

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Naik, Inggris Kebut Suntik Vaksin

Advertising
Advertising

Kepala penasehat bidang ilmu pengetahuan Inggris, Patrick Vallance, mengatakan ada banyak tekanan pada Badan Nasional Kesehatan Inggris, di mana dokter dan perawat harus memberikan para pasien perawatan yang memadai di saat jumlah pasien di rumah sakit-rumah sakit melonjak.

“Pemandangan yang ada di taman ketika Anda berjalan-jalan, akan berbeda jauh dengan kondisi di rumah sakit. Sangat buruk pada saat ini, dengan besarnya tekanan dan beberapa kasus tampak seperti sebuah zona perang, yang orang-orang harus hadapi,” kata Vallance.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, mengatakan jumlah kematian akibat Covid-19 di Inggris sangat banyak, namun saat ini bukan waktunya untuk melihat kemungkinan kesalahan tata-kelola krisis ini. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dikritik karena dianggap lamban mengatasi krisis yang disebabkan wabah virus corona.

Johnson dianggap gagal memenuhi suplai APD dan mengacaukan sistem pengujian, meskipun Inggris dengan cepat meluncurkan vaksin virus corona.

Pada Selasa, 19 Januari 2021, Inggris melaporkan rekor tertinggi kematian akibat Covid-19, yakni 1.610 orang dalam tempo 28 hari sejak pasien-pasien itu di tes positif Covid-19. Saat ini, ada 37.946 pasien Covid-19, yang dirawat di rumah sakit. Dari jumlah itu, sebanyak 3.916 pasien menggunakan alat bantu nafas ventilator.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain/uk-hospitals-like-war-zones-as-covid-19-death-toll-approaches-100000-idUSKBN29P0OR

Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

11 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

21 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

3 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya