Tim WHO Memulai Investigasi Virus Corona di Wuhan

Sabtu, 16 Januari 2021 20:00 WIB

Orang-orang yang harus menjalani karantina terpusat berbaris untuk naik bus di sebuah desa di distrik Gaocheng, menyusul kasus harian virus corona yang meningkat baru-baru ini di Shijiazhuang, Hebei, Cina, Senin, 11 Januari 2021. Setahun setelah mewabahnya Covid-19 di Wuhan yang berhasil dikendalikan, Cina kembali mengalami lonjakan kasus virus tersebut. cnsphoto via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi yang dipimpin WHO tiba di Wuhan, Cina pada Kamis, 14 Januari 2021. Tim itu akan melakukan investigasi sumber virus corona.

Investigasi dimulai dengan pertemuan virtual pada Jumat, 15 Januari 2021 dari sebuah hotel di Kota Wuhan dengan otoritas Cina. Kedatangan tim investigasi terganggu ketika dua anggota tim WHO tidak lolos tes antibody virus corona di Singapura.

“Tim saat ini masih menjalani kewajiban karantina selama 14 hari dan diperlakukan dengan baik oleh tuan rumah. Pekerjaan dimulai pada hari ini. Pada hari pertama dilakukan telekonferensi dengan tim dari Cina,” kata salah satu anggota WHO, Peter Daszak, yang juga seorang ahli ilmu hewan.

Advertising
Advertising

Peter Ben Embarek dan sejumlah anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul pandemi penyakit virus corona Covid-19, meninggalkan Bandara Internasional Wuhan Tianhe di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Kamis, 14 Januari 2021. Sebelumnya, rombongan ini sempat tidak diperbolehkan memasuki wilayah Cina. REUTERS/Thomas Peter

Tempat parker dan hotel tempat tim investigasi WHO menginap, ditutup (untuk umum). Aparat keamanan bersiaga dipintu masuk.

Kedatangan tim dari WHO terjadi saat Cina mengalami gelombang kenaikan infeksi virus corona di wilayah timur laut negara itu. Amerika Serikat menyerukan agar invetigasi yang dilakukan WHO, transparan. Washington juga mengkritik adanya syarat yang diajukan untuk menerima kunjungan tim investigasi WHO tersebut, di mana tim ahli dari Cina sudah melakukan riset tahap pertama duluan.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: COVID-19 Menyebar dari Wuhan ke Dunia

Dominic Dwyer, ahli virus dari Australia yang juga masuk dalam tim investigasi WHO, mengatakan dia dan imuwan lainnya sudah mencoba mengesampingkan politik dalam perjalanan ini. Dia meyakinkan Covid-19 telah memperlihatkan pada dunia jika Anda memiliki ilmu pengetahuan yang bagus, maka politik harus diberi tahu.

WHO mengatakan ada dua anggota dari tim investigasi yang absen dalam kunjungan ke Cina karena harus menjalani tes ulang anti-bodi. Sedangkan 15 orang anggota tim lainnya negatif Covid-19 sebelum mereka berangkat dari masing-masing negara asalnya dan menjalani tes virus corona lebih lanjut saat transit di Singapura.

Menurut Dwyer, timnya berharap bisa mengunjungi sejumlah institut penelitian, rumah sakit dan pasar dimana kasus pertama virus corona pada manusia terdeteksi pada akhir 2019.

Sumber: https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-who-china-idUSL1N2JQ0HT

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

17 menit lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

6 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya