Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2020: COVID-19 Menyebar dari Wuhan ke Dunia

image-gnews
Seorang petugas polisi menyemprotkan desinfektan pada seorang warga yang ingin berpergian meninggalkan Wuhan di luar Stasiun Kereta Api Hankou di ibukota provinsi Hubei, China, 8 April 2020. Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas setempat mencabut larangan warga berpergian selama lebih dari dua bulan di kota yang merupakan asal muasal pandemi virus corona (Covid-19) itu. REUTERS/Stringer
Seorang petugas polisi menyemprotkan desinfektan pada seorang warga yang ingin berpergian meninggalkan Wuhan di luar Stasiun Kereta Api Hankou di ibukota provinsi Hubei, China, 8 April 2020. Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas setempat mencabut larangan warga berpergian selama lebih dari dua bulan di kota yang merupakan asal muasal pandemi virus corona (Covid-19) itu. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu peristiwa besar yang terjadi pada 2020 dan tercatat dalam sejarah dunia medis adalah penyebaran wabah virus corona atau dikenal juga sebagai Covid-19. Sampai pekan ketiga Desember 2020, dampaknya secara global belum berkurang. 

Covid-19 telah membuat 73,5 juta orang sakit di seluruh dunia. Selain itu, sebanyak 1.64 juta orang juga meninggal dibuatnya. Kabar gembiranya, sudah ada 41,6 juta orang yang dinyatakan sembuh dari virus Corona walaupun vaksinnya baru ditemukan baru-baru ini.

Per kaleidoskop ini ditulis, kasus virus corona tertinggi ada di Amerika Serikat. Di sana tercatat ada 18,1 juta kasus dan 324 ribu orang meninggal. Di urutan kedua dan ketiga ada India dan Brazil dengan pencapaian masing-masing 10 juta serta 7,2 juta kasus. Namun, ketika wabah Covid-19 meledak pertama kalinya, posisi pertama dipegang oleh Cina selama beberapa bulan. 

Virus corona pertama kali memang terdeteksi di Cina, tepatnya di Wuhan, Provinsi Hubei. Di Wuhan, virus Covid-19 disebut-sebut berasal dari konsumsi hewan-hewan liar di wilayah itu, salah satunya kelelawar.

Alasannya, karakteristik virus Corona juga ditemukan pada hewan liar. Walau begitu, faktor hewan masih bersifat dugaan. Januari nanti, peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan berkunjung ke Cina untuk menginvestigasinya.

Seorang ibu dan anaknya mengenakan pakaian APD saat terlihat di Bandara Internasional Wuhan Tianhe di ibu kota provinsi Hubei, China, 8 April 2020. Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas setempat mencabut larangan warga berpergian selama lebih dari dua bulan di kota yang merupakan asal muasal pandemi virus corona (Covid-19) itu. REUTERS/Aly Song

Sebelum WHO terlibat seperti sekarang, Pemerintah Cina telah lebih dulu melacak asal-usul virus corona. Walau mereka membantah dugaan virus Corona murni berasal dari Cina, pemerintah lokal mengaku bahwa wabahnya pertama kali terdeteksi di Wuhan pada 17 November 2019.

Deteksi awal tidak langsung direspon oleh Cina. Wawancara sebuah media dengan whistleblower dari komunitas medis menunjukkan dokter di Cina baru menyadari mereka sedang menghadapi penyakit baru pada akhir Desember 2019. Dengan kata lain, telat sebulan.

Para ilmuwan telah mencoba untuk memetakan pola penularan awal Covid-19 sejak epidemi dilaporkan di kota Wuhan pada pertengahan pada Januari 2020 lalu. Namun, hasilnya belum lengkap hingga sekarang. Mereka masih mencoba memahami bagaimana virus COVID-19 bisa menyebar, tidak terdeteksi, dan juga tidak terdokumentasi.



Meningkat dengan Cepat

Menurut data Pemerintah Cina yang dilihat oleh South China Morning Post, seorang laki-laki, 55 tahun, dari provinsi Hubei kemungkinan menjadi orang pertama yang terinfeksi COVID-19 pada 17 November. Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.

Pada 15 Desember 2019, jumlah total infeksi mencapai 27 kasus. Itu adalah peningkatan kasus harian yang menyentuh angka dua digit. Pada 20 Desember 2019, jumlah kasus virus corona berkembang lagi mencapai 60.

Pada 27 Desember, Zhang Jixian, seorang dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu Cina dan Barat di Provinsi Hubei, memberi tahu otoritas kesehatan Cina bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus Corona baru. Pada tanggal itu, sudah lebih dari 180 orang telah terinfeksi, meskipun dokter mungkin belum mengetahui semuanya pada saat itu.

Pada hari terakhir 2019, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 266. Pada hari pertama tahun 2020, jumlahnya mencapai 381 kasus.

Sukarelawan dari tim Blue Sky Rescue menyemprotkan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Qintai Grand Theatre, Wuhan, 2 April, 2020. Menurut Xinhua, tidak ada kasus baru Virus Corona COVID-19 hingga perhitungan per 31 Maret kemarin. REUTERS/Aly Song

Seiring dengan meningkatnya kasus, Cina didapati mencoba mengendalikan narasi soal pandemi yang mereka hadapi. Jurnalis-jurnalis yang mencoba mereportase situasi di Cina, terutama Wuhan, mulai diawasi atau bahkan dihilangkan.

Tiga jurnalis asal Cina bernama Chen Quishi, Fang Bing, dan Li Zehua adalah contoh yang hilang. Mereka dikatakan hilang sejak melaporkan soal pengendalian virus corona di Wuhan.

"Sebelum menghilang, ketiganya mencoba menginformasikan kepada dunia bagaimana situasi wabah virus Corona sesungguhnya di Wuhan," sebagaimana dikutip dari situs Daily Mail, 16 April 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chen hilang sejak tanggal 6 Februari 2020. Sebelum hilang, Ia masuk ke Wuhan untuk menunjukkan bagaimana situasi di sana pra lockdown. Salah satu videonya yang viral adalah tidak cukupnya kapasitas rumah sakit di Wuhan untuk pasien virus Corona. Saking tidak cukupnya, ada pasien yang meninggal di kursi roda tanpa sempat ditangani.

Kota Wuhan dan 11 juta jiwa penduduk, saat itu, juga dalam posisi dikarantina dengan ketat. Hal itu berlaku pada 23 Januari 2020 lalu. Beberapa hari kemudian, statusnya naik menjadi lockdown. Lebih dari 40 juta orang di Provinsi Hubei tak bisa kemana-mana. 

Wilayah Cina lainnya juga tak lama kemudian diberlakukan aturan ketat, seperti larangan mengadakan acara kumpul-kumpul. Di Cina, diperkirakan hampir 81 ribu infeksi virus corona terjadi, namun 7.263 orang sampai sekarang masih sakit Covid-19.        

Evakuasi Warga

Pandemi Covid-19 mulai menggeliat ke berbagai negara ketika kondisi di Wuhan kian buruk. Di sisi lain, berbagai negara mulai beramai-ramai menyelamatkan warga mereka dari Cina, terutama yang tinggal di area Wuhan. Tidak menyangka apa yang terjadi beberapa waktu kemudian adalah keluar dari mulut buaya dan masuk ke mulut harimau.

Evakuasi dimulai pada bulan Februari. Kementerian Luar Negeri Inggris melakukannya lebih dulu pada 2 Februari 2020, menyewa sebuah pesawat sipil untuk membantu warga negaranya meninggalkan Ibu Kota Wuhan dan kembali ke Inggris.

Setelah Inggris, negara-negara lain mulai menyusul usai mengurus administrasi dengan Cina. Brasil, misalnya, membawa keluar warga negaranya dari Kota Wuhan, Cina usai mendapat izin Cina pada 4 Februari 2020.

Indonesia pun melakukan repatriasi WNI di Kota Wuhan. Pesawat Batik Air diterbangkan ke sana untuk mengevakuasi WNI yang terjebak.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Indonesia, Novie Riyanto, dalam keterangannya pada 2 Februari 2020 lalu menegaskan bahwa evakuasi WNI dari Wuhan merupakan misi kemanusiaan. Adapun Batik Air ditunjuk sebagai operator karena mereka memiliki ruter reguler ke Wuhan.

Perjuangan Membuahkan Hasil 

Lebih dulu menghadapi virus Corona membuat Cina relatif lebih dulu mengandalikan situasinya dibanding negara-negara lain. Perjuangan mereka, mulai dari lockdown hingga pembatasan sosial, membuahkan hasil. Pada 19 Maret 2020 lalu, untuk pertama kalinya, Cina mencatat tidak ada warga Wuhan yang terjangkit virus corona.

Sebelumnya pada 10 Maret 2020, Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi Kota Wuhan untuk pertama kali sejak virus corona mulai menyebar. Xi Jinping ketika itu meyakinkan bahwa virus corona pada dasarnya bisa diatasi. Namun, kata ia, hal itu membutuhkan upaya keras.

Pada Rabu, 18 Maret 2020, otoritas Hubei mengumumkan mereka secara bertahap telah membuka wilayah perbatasan agar masyarakat yang sehat bisa meninggalkan wilayah itu, Hal itu untuk mengakomodir mereka yang punya pekerjaan di tempat lain. Hal serupa berlaku di kota-kota lain yang membuat nadi kehidupan di sana mulai berangusr normal. Sayangnya, kabar gembira itu tak berlangsung lama.

Pada bulan April, Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan temuan kasus pertama virus corona. Lagi-lagi salah satunya di kota Wuhan. Selain Wuhan, hal serupa juga terjadi di kota Shulan, provinsi Jilin. Di sana, status pandemi naik dari medium menjadi tinggi setelah seorang perempuan dinyatakan positif Covid-19.

Bendera nasional Cina dikibarkan setengah tiang di dekat sebuah hotel di Wuhan, provinsi Hubei, ketika Tiongkok mengadakan duka nasional bagi mereka yang meninggal karena wabah Virus Corona, 4 April 2020. REUTERS/Aly Song

Meski kasus kembali muncul, hal itu tidak mempengaruhi rencana pelonggaran lockdown secara signifikan. Di Wuhan, jalur transportasi keluar masuk mulai dibuka di bulan April itu. 

Banyak layanan transportasi kota, termasuk kapal feri dan taksi diizinkan untuk melanjutkan operasi. Namun, dilaporkan South China Morning Post, 8 April 2020, untuk tahap awal pembukaan lockdown ini masyarakat masih perlu membawa kode QR atau dokumen yang menunjukkan bahwa mereka dalam keadaan sehat sebelum diizinkan meninggalkan kompleks perumahan dan menggunakan transportasi umum atau memasuki toko.

Pengalaman lebih dulu menghadapi pandemi virus Corona membuat Cina lebih sigap menghadapi kemunculan kasus-kasus baru. Dalam waktu relatif lebih singkat, pandemi mulai terkendali lagi dan Cina pun berangsur-angsur turun dari puncak rangking negara paling terdampak hingga ke posisi 80 per tulisan ini dibuat. Di posisi itu, Cina mencatatkan 86.829 kasus dan 4.634 kematian.

Sekarang, posisi episentrum dipegang oleh Amerika. Ironis karena Amerika lebih dulu menuduh Cina tidak transparan dan mumpuni dalam menangani pandemi. Amerika tercatat memiliki 18,1 juta kasus dan 324 ribu kematian. Untungnya, Desember ini, vaksin Covid-19 baru buatan Pfizer dan BioNTech telah diresmikan yang harapannya bisa memperbaiki kondisi dunia per 2021 nanti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.