Senat Amerika: Mustahil Gelar Sidang Pemakzulan Trump

Kamis, 14 Januari 2021 08:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Senat Mayoritas dari Republikan, Mitch McConnell, menyatakan sidang pemakzulan Presiden Amerika Donald Trump mustahil dilakukan. Menurutnya, tidak ada cukup waktu untuk menggelar sidang pemakzulan Trump sesegera mungkin mengingat Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari nanti.

"Menimbang aturan, prosedur, dan preseden dari sidang pemakzulan, mustahil menggelar sidang secara adil dan serius sebelum masa kepemimpinan berakhir. Joe Biden dilantik pekan depan," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 14 Januari 2021.

McConnell melanjutkan, Senat Amerika juga sedang dalam masa reses saat ini. Reses baru akan berakhir tanggal 19 Januari 2021 atau sehari sebelum pelantikan Joe Biden. Dengan kata lain, tidak akan ada yang menerima surat keputusan pemakzulan Trump dari Parlemen Amerika.

Masa reses tersebut, kata McConnell, bisa saja diakhiri lebih awal. Namun, dirinya tidak memiliki rencana untuk melakukan hal tersebut demi memfasilitas sidang pemakzulan Trump.

"Tiga sidang pemakzulan sebelumnya memakan 83 hari, 37 hari, dan 21 hari," ujar McConnell menggarisbawahi mustahilnya menggelar sidang pemakzulan Donald Trump



Kepala Senat Minoritas, Chuck Schumer, berbeda dengan McConnell. Dirinya optimistis sidang pemakzulan Trump bisa dikelarkan sebelum pelantikan Joe Biden berlangsung. Namun, kata ia, hal itu tetap kembali ke keputusan McConnell apakah ia akan mengakhiri reses Senat Amerika lebih awal.

"Donald Trump pantas menjadi Presiden Amerika pertama di dunia yang memiliki catatan pemakzulan sebanyak dua kali. Yakinlah bahwa akan ada sidang pemakzulan di Senat Amerika," ujar Schumer.

Diberitakan sebelumnya, Parlemen Amerika sepakat untuk memakzulkan Presiden Amerika Donald Trump pada Rabu kemarin. Hal itu dicapai usai voting memenangkan kubu pro pemakzulan dengan perolehan 232 melawan 197.

Upaya pemakzulan Donald Trump tersebut berkaitan dengan peristiwa kerusuhan US Capitol. Dalam peristiwa yang menewaskan 6 orang itu, Donald Trump dianggap ikut bertanggung jawab. Alasannya, sebelum kerusuhan terjadi, Donald Trump sempat meminta para pendukungnya bergerak ke US Capitol dan melawan pengesahan hasil Pilpres Amerika di sana.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/world/trump-impeached-again-senate-trial-president-13954880

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya