Iran Larang Perusahaan Farmasi Asing Uji Vaksin COVID-19 ke Warganya

Minggu, 10 Januari 2021 09:00 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani melarang perusahaan asing untuk melakukan uji vaksin COVID-19 terhadap warganya. Hal tersebut ia sampaikan tepat sehari setelah Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei melarang impor vaksin COVID-19 dari Amerika dan Inggris.

"Perusahaan asing mau memberikan kita vaksin COVID-19 sehingga mereka bisa mengujinya kepada warga Iran. Kementerian Kesehatan mencegah hal tersebut," ujar Hassan Rouhani, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 9 Januari 2021.

Rouhani berkata, warganya bukanlah kelinci percobaan, oleh karenanya ia tidak mau mereka menjadi subjek uji vaksin COVID-19. Ia memastikan Iran hanya akan membeli vaksin COVID-19 yang sudah teruji kualitasnya dan bukan hasil produksi Amerika maupun Inggris.

Saat ini, vaksin COVID-19 yang banyak digunakan di dunia adalah produk Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Sinovac. Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna adalah perusahaan farmasi asal Inggris dan Amerika sehingga tidak bisa digunakan. Hal itu menyisakan produk vaksin COVID-19 dari Cina yaitu Sinovac.

Cina adalah sekutu dari Iran bersama dengan Rusia. Oleh karenanya, besar kemungkinan Iran hanya akan mengimpor vaksin COVID-19 dari keduanya. Rusia sendiri sudah mengembangkan vaksin yang dinamai Sputnik V. Untuk menambahkan suplai yang ada, Iran bisa memakai vaksin produksi dalam negeri yang masih dalam tahap pengujian.

Sebelumnya, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan ia tidak percaya dengan vaksin dari Amerika. Ia menuduh Amerika menjadikan negara lain sebagai bahan uji coba efektivitas vaksinnya. Pemahaman yang ia pakai, jika vaksin COVID-19 buatan Amerika bagus, maka tidak seharusnya Negeri Paman Sam menjadi episentrum pandemi COVID-19.

"Jika Amerika mampu memproduksi vaksin, mereka tidak akan mengalami kegagalan virus corona di negara mereka sendiri," ucap dia.

Iran adalah negara Timur Tengah yang paling terdampak COVID-19. Per berita ini ditulis, mereka mencatatkan 1,2 juta kasus dan 56 ribu kematian. Dalam 24 jam terakhir, kasus dan kematian di sana bertambah 5.924 serta 82 orang.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-iran/iran-bans-foreign-companies-from-testing-covid-19-vaccines-on-iranians-president-idUSKBN29E0D4?il=0





Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

15 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya