Donald Trump Mengurung Diri Ditemani Loyalisnya Pasca-penyerangan US Capitol

Jumat, 8 Januari 2021 17:00 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump seusai berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Washington, AS, 5 November 2020. Sebelumnya Trump sudah mengklaim kemenangan dan menuduh lawannya melakukan kecurangan. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump mengurung diri di Gedung Putih ditemani dengan kelompok loyalis yang semakin menyusut setelah insiden penyerbuan US Capitol oleh pendukungnya.

Donald Trump dikeliling orang-orang setianya, termasuk direktur digital Dan Scavino, asisten pribadi John McEntee, penasihat perdagangan Peter Navarro, penulis pidato Stephen Miller, dan pengacara pribadi Rudy Giuliani, kata satu sumber, dikutip dari Reuters, 8 Januari 2021.

"Ini menyedihkan. Ini adalah orang-orang di sekitarnya dan mendorong dia," kata sumber itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Gedung Putih menolak berkomentar.

Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul di depan Gedung Capitol AS saat pengesahan hasil Pemilu presiden AS di Washington, AS 6 Januari 2021. REUTERS/Stephanie Keith

Donald Trump telah mengucilkan diri di Gedung Putih dan menolak orang-orang yang menentangnya, termasuk Wakil Presiden Mike Pence.

Advertising
Advertising

Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa dibutuhkan intervensi oleh putri Trump, Ivanka Trump, untuk membantu membujuknya mengubah retorikanya sehari setelah presiden mengatakan kepada pendukungnya yang menyerang US Capitol.

Trump awalnya enggan mengkritik pendukungnya sama sekali, kata sumber itu, tetapi di bawah tekanan dia merilis video baru pada Kamis malam yang mengkritik mereka yang menyerang Capitol, dan menyerukan untuk tenang. Dia juga semakin dekat dengan konsesi formal, bersumpah untuk memastikan "transisi yang mulus" ke pemerintahan baru pada 20 Januari.

"Melayani sebagai presiden Anda telah menjadi kehormatan seumur hidup saya," katanya dalam video tersebut.

Sebelumnya pada hari Kamis, Scavino, setelah Kongres mengesahkan kemenangan Biden, men-twit pernyataan dari Trump yang mengatakan bahwa presiden akan mengikuti transisi kekuasaan yang teratur ke Biden. Trump sendiri diblokir di Twitter pada saat itu sehingga tidak dapat mengirim twit itu dengan akunnya sendiri.

Dalam pernyataan itu, Trump berpegang pada anggapan bahwa pemilu 3 November dicurangi terhadapnya, tetapi mengakui dia akan meninggalkan Gedung Putih pada Hari Pelantikan Biden.

"Meski saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari," katanya.

Pernyataan itu dilihat oleh beberapa orang yang dekat dengan Gedung Putih sebagai upaya untuk mencegah gelombang pengunduran diri.

Wakil Presiden Mike Pence mengambil bagian dalam sesi bersama Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu AS 2020 di Capitol Hill pada hari Rabu.[Erin Schaff/Reuters]

Seorang mantan pejabat Gedung Putih Trump mengatakan presiden telah menunjukkan kegagalan kepemimpinan karena tidak segera tampil di televisi untuk memberi tahu para pendukungnya di Capitol untuk mundur dan pergi.

"Dia memiliki tanggungan darah di tangannya dari kemarin. Seorang perempuan meninggal," katanya.

Ada beberapa pembicaraan di antara anggota kabinet seperti Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan sekutunya tentang penerapan amendemen ke-25 Konstitusi AS sebagai cara untuk menggulingkan Trump dari jabatannya, tetapi sumber yang mengetahui upaya itu meragukan hal itu akan terjadi mengingat hanya sedikit waktu tersisa sampai masa jabatannya berakhir.

Mantan asisten Trump, Sam Nunberg, mengatakan temperamen Trump mencerminkan keengganannya untuk kalah.

"Ini dia pada akhirnya, saat dia kehilangan sesuatu. Beginilah adanya, akhirnya," kata Nunberg.

Beberapa pejabat Gedung Putih, yang terkejut dengan menyusutnya lingkaran Trump dalam beberapa hari terakhir, sedang memperdebatkan apakah akan mengundurkan diri sebagai protes atau tetap tinggal selama dua minggu terakhir untuk memastikan transisi yang tepat ke tim Biden, kata seorang ajudan.

Menteri Transportasi AS Elaine Chao, istri Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell, pada Kamis menjadi anggota Kabinet Trump pertama yang mundur sejak pengepungan Capitol. Menteri Pendidikan Betsy DeVos menyusul mundur dari kabinet Trump sambil mengecam penyerangan ke US Capitol.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/uk-usa-trump/surrounded-by-a-shrinking-circle-of-aides-a-brooding-trump-lays-into-pence-idUKKBN29C2RE?edition-redirect=uk

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

14 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

25 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

27 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

32 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya