Tim Penyelidik Asal-usul Virus Corona dari WHO Ditolak Masuk Cina

Kamis, 7 Januari 2021 12:00 WIB

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Cina telah memblokir kedatangan tim yang menyelidiki asal-usul pandemi virus corona.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dua ilmuwan dari tim PBB telah meninggalkan negara asalnya menuju Wuhan ketika mereka diberi tahu bahwa pejabat Cina belum menyetujui izin yang diperlukan untuk memasuki negara itu. Pengaturan tentang penyelidikan telah disepakati bersama dengan Cina sebelumnya.

"Saya sangat kecewa dengan berita ini," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa, dikutip dari CNN, 7 Januari 2021. "Saya telah melakukan kontak dengan pejabat senior Cina dan saya sekali lagi telah menjelaskan bahwa misi tersebut adalah prioritas bagi WHO dan tim internasional."

Dr. Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO mengatakan ada masalah dengan visa dan satu anggota tim telah kembali ke negara asal. Yang lainnya sedang menunggu saat transit di negara ketiga.

"Menelusuri sumber (virus) adalah masalah yang rumit. Untuk memastikan bahwa pekerjaan tim internasional berjalan dengan lancar, mereka harus melalui prosedur yang diperlukan," kata Hua Chunying, juru bicara kementerian luar negeri Cina, pada Rabu menanggapi pertanyaan tentang penundaan tersebut, Financial Times melaporkan.

Advertising
Advertising

Warga berbelanja di pasar yang masih tertutup barikade di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, Rabu, 1 April 2020. Pemerintah Wuhan juga telah membuka akses lalu lintas dari luar kota. REUTERS/Aly Song

Pejabat WHO telah lama bernegosiasi dengan Beijing untuk memungkinkan tim ilmuwan global mengakses situs-situs utama untuk menyelidiki asal mula virus, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.

Pada Mei, WHO setuju untuk mengadakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi Covid-19 setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi yang menyerukan penyelidikan independen.


CNN | FINANCIAL TIMES


Sumber:

https://edition.cnn.com/2021/01/05/china/china-blocks-who-team-coronavirus-intl-hnk/index.html

https://www.ft.com/content/7e9ce61d-7b72-456b-a2e4-48b167bfd394

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

22 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya