Cina Ancam Cabut Lisensi Dua Pengacara yang Wakili Kasus 12 Aktivis Hong Kong

Rabu, 6 Januari 2021 11:00 WIB

Pengunjuk rasa anti UU Keamanan Nasional Hong Kong berdemo pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina, 1 Juli 2020. Ketika ribuan demonstran berkumpul di pusat kota untuk berdemonstrasi tahunan yang menandai hari peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina di 1997, polisi anti huru hara menggunakan semprotan merica untuk melakukan penangkapan, sementara toko-toko dan satu stasiun metro tutup. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas hukum Cina akan mencabut izin dua pengacara hak asasi manusia yang mencoba membantu kasus 12 aktivis Hong Kong, yang divonis bulan lalu atas tuduhan pelanggaran perbatasan setelah mencoba melarikan diri ke Taiwan dengan perahu.

Kasus 12 aktivis, yang pernah terlibat dalam protes pro-demokrasi di Hong Kong sebelum mereka mencoba berangkat ke Taiwan, adalah insiden terbaru ketika Cina menegakkan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong yang banyak ditentang kelompok pro-demokrasi.

Dua pengacara yang berbasis di Cina daratan mengatakan telah menerima surat peringatan itu pada Senin dari pihak berwenang. Surat itu mengatakan mereka akan kehilangan lisensi mereka dan mereka memiliki tiga hari untuk mengajukan banding, Reuters melaporkan, 5 Januari 2021. Kedua pengacara mengatakan mereka akan mengajukan banding.

"Saya tidak menyesal," kata salah satu pengacara, Lu Siwei.

Kementerian Kehakiman Cina tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Advertising
Advertising

Dua keluarga dari 12 terdakwa aktivis Hong Kong menunjuk Lu dan Ren Quanniu untuk mewakili kasus hukum mereka, tetapi akses ke klien mereka ditolak.

12 orang diwakili di pengadilan oleh pengacara yang ditunjuk oleh otoritas Cina daratan.

Sepuluh dari 12 orang dijatuhi hukuman minggu lalu oleh pengadilan di kota Shenzhen antara tujuh bulan dan tiga tahun penjara karena penyeberangan perbatasan ilegal, sementara dua yang termuda dikembalikan ke Hong Kong untuk diadili atas tuduhan terkait dengan protes anti-pemerintah tahun lalu.

Kedua pengacara mengkritik proses hukum Cina dan mengatakan mereka yakin ancaman lisensi terkait dengan kasus 12 aktivis Hong Kong, yang telah menuai kritik dari kelompok hak asasi internasional dan pemerintah asing.

Namun, para pengacara mengatakan pihak berwenang di yurisdiksi tempat mereka berada tidak menyebutkan kasus 12 aktivis Hong Kong dalam surat peringatan mereka, dan malah mengkritik mereka dengan alasan lain.

Dalam sepucuk surat yang dikirim Departemen Kehakiman Provinsi Sichuan dan dilihat Reuters, menuduh Lu "membuat beberapa komentar yang tidak pantas secara online dalam waktu yang lama, yang sangat merusak citra industri, dan menyebabkan dampak negatif pada masyarakat".

Departemen Kehakiman Sichuan mengatakan dalam pemberitahuan bahwa mereka akan mendengarkan banding Lu pada 13 Januari.

Sementara Ren, 40 tahun, menunjukkan kepada Reuters surat dari Departemen Kehakiman Provinsi Henan yang menuduhnya melanggar peraturan atas kasus yang dia ambil pada tahun 2018, yang mewakili seorang terdakwa dalam masalah agama.

Departemen kehakiman Henan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Jika pengacara kehilangan lisensi mereka, mereka tidak akan dapat berpraktik hukum di Cina.

Ren mengatakan departemen kehakiman, petugas keamanan nasional dan asosiasi pengacara, semuanya telah menekannya untuk membatalkan kasus Hong Kong, memperingatkan dia bahwa lisensinya dipertaruhkan.

Kerabat tahanan Hong Kong Wong Wai-yin, yang mempekerjakan Ren, mengatakan mereka "terkejut" dengan kesulitan yang dihadapi Ren.

Ren baru-baru ini mewakili Zhang Zhan, seorang jurnalis warga yang dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas laporannya tentang wabah virus corona di Wuhan.

Pengacara hak asasi manusia di Cina sering menjadi sasaran hukuman penjara atau pemecatan, dan kelompok hak asasi manusia mengatakan tekanan seperti itu telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di bawah Presiden Xi Jinping.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-hongkong-security-lawyers/chinese-lawyers-involved-with-hk-activists-say-they-face-losing-licences-idUSKBN29A0SD?il=0

Berita terkait

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

56 menit lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

6 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

9 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya