Vaksinasi COVID-19 di Amerika pada 2020 Jauh dari Target

Jumat, 1 Januari 2021 18:56 WIB

Maria Rosaria Capobianchi, salah satu penerima pertama vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech di Italia, menerima vaksinasi di rumah sakit Spallanzani dalam screengrab yang diambil dari video, di Roma, Italia, 27 Desember 2020. Ministero della Salute/Handout

TEMPO.CO, Jakarta - Target vaksinasi COVID-19 di Amerika pada 2020 tidak mencapai target. Dari target 20 juta warga divaksin per akhir Desember 2020, hanya 2,8 juta yang tercapai. Dikutip dari kantor berita Reuters, vaksinasi itu pun kebanyakan hanya menjangkau rumah sakit, tidak sampai ke panti-panti perawatan di mana banyak lansia berkumpul.

Jumlah vaksin yang seharusnya didistribusikan juga masih jauh dari target. Dari target 40 juta dosis vaksin COVID-19, hanya 14 juta yang berhasil didistribusikan. Karena satu orang wajib mengkonsumsi vaksin COVID-19 dua kali, dosis yang tersedia hanya cukup untuk 7 juta warga saja. Via Twitter, Donald Trump mengkritik lambannya proses vaksinasi dan distribusi itu.

"Pemerintah Federal Amerika sudah mendistribusikan vaksin ke berbagai negara bagian. Lekaslah bergerak!," ujar Donald Trump, Jumat, 1 Januari 2021.

Pada awal Desember lalu, badan regulator obat-obatan Amerika mengklaim vaksinasi 20 juta penduduk adalah hal yang realistis. Namun, kata mereka, hal itu tergantung pada seberapa bagus kampanye dan distribusi vaksin COVID-19. Jika tidak bagus, misalnya warga ragu untuk divaksin dan distribusi lamban, maka target itu tak akan tercapai.

Menurut otoritas kesehatan di beberapa negara bagian, situasinya tidak memungkinkan untuk mencapai 20 juta vaksinasi pada 2020 lalu. Salah satu alasan mereka, jumlah tenaga kerja yang ada timpang dengan target yang ditetapkan. Di sisi lain, tidak ada bantuan dana dari pemerintah untuk menambah jumlah tenaga. Alhasil, menurut mereka, target memang jelas tak akan tercapai.

Kepala Penasehat Operation Warp Speed, yang dibentuk untuk mengurus pengembangan dan distribusi vaksin, Moncef Slaoui mengakui kekurangan yang ada. Menurutnya, pihaknya bisa bekerja lebih baik lagi. Ia berjanji Pemerintah Amerika akan memperbaiki skema vaksinasi dan distribusi vaksin COVID-19.

"Kami tahu seharusnya lebih baik dan kami sedang berjuang untuk membuatnya lebih baik," ujar Slaoui.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika mengklarifikasi pernyataan soal 20 juta vaksinasi. Dalam keterangan persnya, mereka berkata bahwa angka 20 juta yang mereka maksud adalah jumlah vaksin yang sudah dialokasikan untuk warga. Untuk distribusi dan vaksinasinya, mereka menargetkan semua beres Januari ini.

Per berita ini ditulis, sudah 18 hari proses vaksinasi COVID-19 di Amerika berjalan. Prioritas utama ada pada vaksinasi pekerja medis dan lansia yang memang rentan tertular COVID-19. Setelah mereka, pekerja esensial seperti pemadam kebakaran, polisi, serta guru akan menjadi giliran berikutnya.

Amerika sendiri masih bertahan sebagai episentrum pandemi COVID-19 di dunia. Mereka mencatatkan 20,4 juta kasus dan 354 ribu kematian akibat COVID-19. Angka tersebut dua kali lipat dari negara terdampak kedua yaitu India yang memiliki 10,2 juta kasus dan 149 korban meninggal.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-usa-vaccinations/u-s-vaccinations-in-2020-fall-far-short-of-target-of-20-million-people-idUSKBN29512W

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

6 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya