Tolak Hasil Pemilu AS, Donald Trump Dikritik Surat Kabar Favoritnya

Rabu, 30 Desember 2020 08:00 WIB

Presiden AS Donald Trump mengampuni seekor ayam Kalkun Thanksgiving Nasional yang ke-73 di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, AS, 24 November 2020. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar favorit Presiden Donald Trump, New York Post, telah berbalik menentangnya karena menolak mengakui kekalahan pemilu AS dari Joe Biden.

The New York Post, dalam sebuah tajuk rencana yang dipasang pada halaman depan edisi Senin, mengatakan kepada Trump bahwa dia harus menghentikan perlawanannya yang tidak berdasar untuk membatalkan hasil pemilihan presiden.

"Tuan Presiden ... HENTIKAN KEGILAAN INI," tulis halaman depan tabloid. "Anda kalah dalam pemilihan, begini cara Anda menyelamatkan warisan Anda."

"Tuan Presiden, inilah saatnya mengakhiri sandiwara kelam ini," tulis dewan editorial New York Post, seperti dikutip dari CNN, 29 Desember 2020. "Anda mendukung kudeta yang tidak demokratis."

Editorial dari New York Post, yang dimiliki oleh Rupert Murdoch's News Corp, bukan kali ini saja menentang Trump. Dewan editorial The Wall Street Journal pada 6 November mendesak Trump untuk menyerah setelah dinyatakan kalah. The Journal berpendapat bahwa warisan Trump akan sangat tercoreng jika menolak kekalahan pemilu AS yang sah.

Advertising
Advertising

Fox News, yang dimiliki oleh Murdoch's Fox Corp, juga telah mengakui Joe Biden sebagai presiden terpilih meskipun host salah satu program Fox membela penolakan Trump untuk menyerah.

New York Post mengkritik Trump karena merusak hasil pemilu setelah tim hukumnya tidak menemukan bukti apapun untuk mendukung kecurangan pemilu yang meluas.
Surat kabar itu menyebut pengacara pemilihan Trump, Sidney Powell "gila", dan juga mengatakan mantan direktur NSA Trump yang diampuni Michael Flynn telah berkhianat atas sarannya agar Trump memberlakukan darurat militer.


Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/12/28/media/new-york-post-donald-trump-editorial/index.html

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

15 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

29 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya