Pejabat Israel Yakin Arab Saudi Normalisasi Hubungan dengan Israel pada 2021

Rabu, 30 Desember 2020 06:00 WIB

Gambar kombinasi menunjukkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman di Osaka, Jepang 29 Juni 2019 dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem 9 Februari 2020. [Sputnik / Mikhail Klimentyev / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat eselon tinggi Israel yakin Arab Saudi akan sepakat normalisasi hubungan dengan Israel pada akhir 2021, menurut laporan Jerusalem Post pada Senin.

Beberapa orang percaya bahwa normalisasi tidak akan terjadi sebelum pemerintahan Trump keluar atau pada tahap awal pemerintahan Biden, tetapi Jerusalem Post menyebut ada indikasi arah menuju normalisasi dengan Arab Saudi dalam 12 bulan ke depan.

Serangkaian pernyataan yang terkadang saling melengkapi, dan terkadang kontradiktif oleh pejabat tinggi Israel dalam beberapa bulan terakhir, disebabkan karena pembicaraan normalisasi bergerak maju.

Kementerian Luar Negeri Israel tidak memberikan komentar resmi.

Minggu lalu, Menteri Intelijen Eli Cohen mengatakan kesepakatan bisa datang dengan Arab Saudi dalam beberapa tahun ke depan tetapi tidak sebelum 20 Januari. Cohen juga tidak secara terbuka menentukan bahwa normalisasi akan terjadi pada akhir 2021.

Advertising
Advertising

Ini terjadi setelah pernyataan Cohen pada 2 November bahwa kesepakatan dengan Arab Saudi bisa saja tercapai, meskipun ia memberi catatan pada prediksinya karena ketidakpastian pada saat itu mengenai siapa yang akan memenangkan pemilu AS dan kebijakan Iran di masa depan.

Pada 23 November, dilaporkan secara luas bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu baru-baru ini bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sebagai bagian dari kunjungan bersama ke negara kunci Sunni itu bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Deretan konfirmasi dan bantahan, dengan Netanyahu sendiri secara terbuka menolak berkomentar, tampaknya menunjukkan bahwa kunjungan itu telah terjadi dan dipandang sebagai tanda hubungan yang bergerak maju, tetapi tetap dirahasiakan.

Jerusalem Post sebelumnya juga melaporkan bahwa MBS secara diam-diam mengunjungi Israel.

Pada 25 Oktober, Channel 12 melaporkan bahwa Direktur Mossad Yossi Cohen secara pribadi mengatakan kepada orang-orang di sekitarnya bahwa Arab Saudi menunggu sampai setelah pemilihan AS, tetapi mereka akan mengumumkan normalisasi sebagai "hadiah" kepada pemenang.

Dampak dari laporan tersebut adalah munculnya indikasi pengumuman semacam itu bahkan bisa datang segera setelah pemilu AS.

Namun, pada tanggal 25 Oktober laporan Channel 12 tidak sepenuhnya lengkap tentang apa yang dikatakan direktur Mossad. Nyatanya, komentar Cohen dalam percakapan tertutup di bulan Oktober lebih rinci.

Berbicara seminggu sebelum pemilu AS, Yossi Cohen telah mengatakan jika Presiden AS Donald Trump menang, mungkin akan ada pengumuman normalisasi segera, menurut Jerusalem Post.

Sementara jajak pendapat memastikan kemenangan Joe Biden, meskipun Arab Saudi masih menginginkan kesepakatan normalisasi dengan Israel, tetapi belum ada garis waktu yang jelas.

Cohen telah menekankan bahwa Arab Saudi tidak ingin memberikan hadiah kepada Trump dan kemudian tidak mendapatkan apa-apa setelah pemerintahan Joe Biden mengambil alih kendali.

Sebaliknya, Cohen memahami bahwa pemerintahan Biden mungkin ingin menghubungkan normalisasi dengan Saudi untuk kemajuan negosiasi dengan Palestina.

Ini adalah taktik kebalikan dari pemerintahan Trump. Taktik ini mencoba menekan Palestina untuk menunjukkan kelonggaran dalam negosiasi dengan Israel, dengan bergerak maju untuk kesepakatan normalisasi tanpa negosiasi.

Sebelum hari pemilu AS pada 3 November, ada ketidakpastian yang jauh lebih besar dari Menteri Intelijen Eli Cohen dan Direktur Mossad Yossi Cohen tentang bagaimana Arab Saudi akan bersikap kepada Joe Biden. Tapi sekarang pejabat tinggi yang menunjukkan kepercayaan yang lebih besar tentang masalah tersebut.

Kepala Mossad Cohen pertama kali menyarankan potensi adanya hubungan resmi dengan Saudi dalam wawancara yang direkam dengan Channel 12 pada pertengahan September, dan dia diam-diam telah berkunjung ke sana selama bertahun-tahun.

Mantan Kepala Staf IDF Letnan Jenderal (purnawirawan) Gadi Eisenkot pada tahun 2017 secara terbuka mengumumkan bahwa Israel berbagi intelijen dengan Arab Saudi ketika negara-negara itu semakin dekat.


Sumber:

https://www.jpost.com/israel-news/saudi-arabia-israel-normalization-deal-within-one-year-653526

Berita terkait

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

7 menit lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

1 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

2 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

3 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

10 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

20 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya