Sepinya Natal di Bethlehem Karena Corona

Kamis, 24 Desember 2020 17:30 WIB

TEMPO.CO, - Pandemi virus corona di seluruh dunia yang memaksa orang-orang untuk menghindari kerumunan dan membatasi aktivitas sosialnya berdampak pada perayaan natal di Bethlehem, Palestina. Tempat yang biasanya dipadati peziarah jelang natal kini sepi.

Wali Kota Bethlehem Anton Salman mengatakan perayaan natal tahun ini akan berbeda. "Kami tidak dapat membatalkan semua perayaan, tetapi protokol biasa akan terus diikuti, tetapi kehadiran publik akan dibatasi saat mengikuti langkah-langkah keamanan dan pencegahan," katanya dikutip dari Arab News, Kamis, 24 Desember 2020.

Biasanya, di Bethlehem, ada begitu banyak perayaan natal. Mulai dari penyalaan pohon natal, ritual keagamaan di Gereja Kelahiran Yesus, pentas lagu-lagu natal di Manger Square, dan kegiatan lainnya. Pertunjukan lagu-lagu natal ini pun terpaksa dibatalkan.

Advertising
Advertising

Awal bulan ini Bethlehem telah menyalakan pohon Natal untuk menandai dimulainya liburan Natal, dengan partisipasi Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh melalui panggilan video.

Pohon itu dinyalakan tanpa partisipasi publik atau orang-orang yang bersuka ria di alun-alun. Sesuai dengan protokol Covid-19, sesi menyalakan pohon ini dihadiri beberapa orang secara fisik dan sisanya melihat via media sosial.

Natal kali ini, Bethlehem sepi dari turis asing yang biasa berduyun-duyun ke sana dan kota-kota Palestina lainnya sepanjang tahun. Peziarah hanya dibatasi untuk kalangan pejabat dan ulama.

“Tahun lalu alun-alun ini menandai Natal dengan perayaan yang khusyuk, dengan kehadiran yang terhormat, dan dengan partisipasi resmi, populer dan internasional dan hari ini, saat kita merayakan Natal, kita mencarinya dengan harapan dan optimisme,” tambah Salman.

Wilayah Palestina telah mencatat lebih dari 120 ribu kasus virus korona sejak Maret, dengan kasus pertama tercatat di Betlehem, sementara jumlah infeksi baru-baru ini meningkat di kota-kota Tepi Barat.

Pemerintah Palestina memberlakukan langkah-langkah ketat selama dua minggu terakhir di kota-kota Tepi Barat untuk membatasi penyebaran virus corona, termasuk penutupan komprehensif beberapa kota, pemisahan gubernur, dan penutupan sebagian institusi resmi.

ARAB NEWS

https://www.arabnews.com/node/1782086/middle-east

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

20 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

21 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

21 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

22 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

23 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya