Amerika Tawarkan Bantuan Rp 28,5 Triliun Jika Indonesia Berdamai Dengan Israel

Rabu, 23 Desember 2020 16:00 WIB

CEO United States International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler menandatangani Letter of Interest (LOI) untuk menginvestasikan sebesar US$ 2 Miliar kepada Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund Indonesia di Washington DC pada Hari Kamis, 19 November 2020. Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi

TEMPO.CO, - CEO US International Development Finance Corp, Adam Boehler, mengatakan Amerika Serikat akan memberikan bantuan sebesar US$ 2 miliar atau Rp 28,5 triliun kepada Indonesia jika berdamai dengan Israel. Hal ini ia ungkapkan dalam wawancara dengan Bloomberg, kemarin.

"Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia). Jika mereka siap, mereka siap, dan jika mereka siap, maka kami akan dengan senang hati bahkan mendukung lebih banyak secara finansial daripada yang kami lakukan," kata Boehler dikutip dari Times Of Israel, Rabu, 23 Desember 2020.

Seperti diketahui, di penghujung masa jabatannya, pemerintahan Donald Trump gencar melobi negara-negara Arab dan mayoritas Islam untuk memperbaiki hubungannya dengan Israel.

Advertising
Advertising

Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko telah sepakat untuk menormalisasi hubungan mereka dengan Israel. Negara lain yang disebut-sebut akan menyusul adalah Oman dan Arab Saudi.

Namun, kata Boehler, khusus Oman dan Arab Saudi organisasinya tidak dapat memasok dana kepada mereka karena DFC tidak diizinkan untuk berinvestasi secara langsung di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Seorang asisten kongres yang memiliki hubungan dengan kepemimpinan Demokrat mengatakan kepada Jewish Telegraphic Agency bahwa orang Indonesia harus waspada terhadap proposal tersebut beberapa pekan sebelum pelantikan 20 Januari dari Presiden terpilih Joe Biden.

“Jika saya orang Indonesia, saya tidak akan mengandalkan janji yang dibuat pemerintah sekarang,” kata ajudan tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

"Development Finance Corp. dirancang sebagai alat pengembangan, bukan insentif untuk perkembangan politik," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa ia Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi telah bicara melalui telepon terkait rumor normalisasi hubungan dengan Israel. Jokowi, kata Abbas, menegaskan Indonesia tidak akan menjalin kerja sama dengan Israel.

"Meskipun terjadi perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk menormalisasi dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif tercapai antara Palestina dan Israel," kata Jokowi kepada Abbas menurut keterangan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Pemerintah Palestina, Wafa, dikutip dari Times of Israel, Kamis, 17 Desember 2020.

TIMES OF ISRAEL

https://www.timesofisrael.com/trump-administration-offering-indonesia-billions-in-aid-for-israel-normalization/

Berita terkait

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

37 menit lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

41 menit lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

2 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

4 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

5 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

5 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

6 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

6 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

13 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

14 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya