Tertular COVID-19, Presiden Prancis Emmanuel Macron Jadi Lamban Bekerja

Sabtu, 19 Desember 2020 08:00 WIB

Isyarat Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berbicara selama Forum Perdamaian Paris di Istana Elysee di Paris, Prancis 12 November 2020. [Ludovic Marin / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kabarnya baik-baik saja walau dinyatakan positif tertular COVID-19. Hal itu, kata Macron, tak banyak mempengaruhi tugasnya selain dirinya menjadi lebih lamban dalam bekerja.

Macron menambahkan, dirinya tengah fokus mengerjakan dua hal sembari menjalani isolasi COVID-19. Keduanya adalah negosiasi Brexit serta respon Prancis terhadap pandemi COVID-19. Soal Brexit, misalnya, negosiasi antara Inggris dengan Uni Eropa tengah memasuki titik-titik krusialnya yang akan menentukan kelanjutan kerjasama kedua kubu.

"Saya ingin menyakinkan kalian bahwa kabar saya baik-baik saja. Saya masih memiliki gejala COVID-19 yang sama dengan kemarin yaitu kelelahan, pusing, batuk kering. Tidak berbeda dengan apa yang dialami ratusan ribu dari kalian sekarang," ujar Emmanuel Macron, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 19 Desember 2020.

Diberitakan sebelumnya, Emmanuel Macron dinyatakan positif tertular COVID-19 pada Kamis lalu. Hal itu dipastikan dua hari setelah Pemerintah Prancis memutuskan untuk tetap melonggarkan lockdown COVID-19 dan menggantikannya dengan pembatasan sosial serta jam malam.

Emmanuel Macron mengaku tidak menyangka bahwa dirinya akan tertular COVID-19. Walau begitu, dirinya memastikan akan patuh pada protokol kesehatan dan rutin memberikan perkembangan terbaru soal kondisinya.

"Saya pun sepertinya tertular karena kelalaian saya sendiri," ujar Emmanuel Macron yang beberapa hari sebelum dinyatakan positif COVID-19 mengikuti rapat-rapat Uni Eropa. Otoritas kesehatan Prancis sendiri tengah melacak dari mana Macron bisa tertular COVID-19.

Apabila mengacu pada statistik, kecil kemungkinan kondisi Macron akan bertambah parah. Selama ini, gejala COVID-19 cenderung memburuk pada mereka yang lanjut usia. Di sisi lain, Macron juga bukan perokok, tidak kelebihan berat badan, serta memiliki akses ke perawatan medis terbaik.

Per berita ini ditulis, Prancis mencatatkan 2,4 juta kasus dan 59 ribu kematian akibat COVID-19. Untuk menekannya, Prancis berencana untuk memvaksinasi warganya pada Desember ini. Namun, hal itu tetap membutuhkan lampu hijau dari regulator medis Uni Eropa.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france-macron/macron-says-hes-doing-fine-after-catching-covid-19-working-at-slower-pace-idUSKBN28S2AJ?il=0






Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

10 jam lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

14 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

6 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya