Uni Eropa Kucurkan Dana Bantuan Tambahan Rp34 M untuk Rohingya

Rabu, 16 Desember 2020 11:00 WIB

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya duduk menunggu saat tiba di tempat penampungan yang baru di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Mee Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 10 Juli 2020. Sebanyak 99 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 56 anak-anak dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang baru dan sehat sambil menunggu kepastian dari imigrasi, IOM dan UHNCR soal sampai kapan mereka akan berada di Indonesia. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa memutuskan untuk mengucurkan dana tambahan sebesar 2 juta euro atau Rp34 miliar untuk aksi kemanusiaan. Uang tambahan tersebut diharapkan bisa membuat Uni Eropa bisa tetap mendukung dan membantu secara nyata pengungsi etnis Rohingya dan komunitas yang menampung mereka.

Rencananya dana tersebut akan dialokasikan untuk kebutuhan kemanusiaan dan perlindungan mendesak para pengungsi di kawasan, termasuk pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia pada 2020. Dana tersebut juga untuk membantu perawatan kesehatan, kesehatan mental, kebutuhan nutrisi, layanan multi-sektoral dan perlindungan, khususnya pengungsi Rohingya yang selamat dari kekerasan berbasis gender.

Sejumlah etnis Rohingya menunggu di ruangan setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan identifikasi di tempat penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Punteuet, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 26 Juni 2020. Hasil identifikasi dan pemeriksaan tes diagnosa cepat (rapid test) COVID-19 menyatakan sebanyak 99 orang etnis Rohingya dinyatakan non reaktif. ANTARA FOTO/Rahmad

Advertising
Advertising

Migrasi Rohingya tetap berlanjut pada 2020 walaupun dunia sedang diselimuti pandemi Covid-19 global serta pembatasan sosial. Selama beberapa bulan terakhir, nelayan-nelayan di Aceh telah menyelamatkan ratusan etnis Rohingya yang melaut berbulan-bulan. Mayoritas dari mereka yang diselamatkan adalah anak-anak dan perempuan.

Uni Eropa dalam keterangannya pada Selasa, 15 Desember 2020 menyebut penyelamatan dan penampungan etnis Rohingya ini adalah bukti penghormatan Indonesia terhadap hukum internasional dan menunjukkan kemurahan hati Pemerintah serta masyarakat Indonesia.

Sejumlah anak-anak pengungsi etnis Rohingya berteriak lepas saat dalam kegiatan terapi trauma healing di tempat penampungan bekas gedung imigrasi, Punteuet, Lhokkseumawe, Aceh, Rabu 1 Juli 2020. Berbagai kegiatan bersifat mendidik dan menghibur dilakukan para relawan untuk memulihkan kondisi psikologis dan menghilangkan trauma anak-anak Rohingya setelah terobang-ambing di lautan hingga terdampar ke Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad

Terhitung mulai 2017, Uni Eropa dan Negara Anggotanya telah menyumbang lebih dari 226 juta euro untuk dana bantuan darurat dan pemulihan awal etnis Rohingya di Myanmar. Dengan memberikan bantuan ini, Uni Eropa berharap bisa membantu mereka yang paling membutuhkan, kapan pun dan di lokasi manapun.

Ada lebih dari 740 ribu etnis Rohingya dari Myanmar, yang melarikan diri atau mengungsi menyusul terjadinya kekerasan besar-besaran di Negara Bagian Rakhine, Myanmar pada 2017. Lebih dari 860 ribu pengungsi Rohingya saat ini berada di Bangladesh, dan lebih dari 150 ribu tersebar di sejumlah negara, salah satunya Indonesia.

PBB memperkirakan ada sekitar 600 ribu etnis Rohingya yang masih berada di Rakhine dan masih mengalami krisis HAM berkepanjangan. Mereka mendapat akses yang sangat terbatas ke layanan dasar dan peluang mata pencaharian yang layak karena pembatasan pergerakan yang ketat dan penolakan kewarganegaraan serta hak asasi.

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

6 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

9 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

9 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

10 hari lalu

Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

11 hari lalu

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.

Baca Selengkapnya