Perawat di New York Jadi Warga Amerika Pertama Penerima Vaksin COVID-19

Selasa, 15 Desember 2020 11:50 WIB

Seorang pengendara sepeda melintasi Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), pada 28 September 2020. Per tanggal 30 September 2020, Indonesia mencatat 287.008 kasus, dengan jumlah pasien sembuh 214.947, dan meninggal 10.740. (Xinhua/Wang Ying)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perawat yang bertugas di Long Island Jewish Medical Center, New York, Sandra Lindsay, menjadi warga Amerika pertama yang menerima vaksin COVID-19. Hal tersebut menyusul disahkan vaksin COVID-19 buat Pfizer dan BioNTech pada pekan lalu.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Lindsay merasa terhormat telah menjadi penerima pertama vaksin COVID-19. Dan, menurut ia, vaksinasi tersebut menjadi sinyal bahwa pandemi akan membaik di Amerika. Ia mengimbau warga untuk tidak takut mengikuti langkahnya menjadi penerima vaksin COVID-19.

"Saya tidak merasakan apapun yang berbeda dibanding vaksinasi lainnya. Saya merasa bersyukur, lega, menyakini pemulihan akan datang...Saya ingin menyakinkan publik Amerika bahwa vaksinasi COVID-19 ini aman," ujar Lindsay, Selasa, 15 Desember 2020.

Gubernur New York, Andrew Cuomo, memuji kesukarelaan Lindsay menjadi penerima pertima vaksin COVID-19 di Amerika. Menurutnya, Lindsay sudah seperti pahlawan.

Selain di New York, vaksinasi juga mulai dilakukan di negara bagian Amerika lainnya. Di Los Angeles, misalnya, para perawat dari Rumah Sakit Kaiser Permanente mendapat giliran pertama untuk divaksin. Di New Orleans, dokter menjadi kelompok pertama yang divaksin, baru kemudian menyusul para perawat.

"Ini adalah momen yang menakjubkan dan bersejarah," ujar Leonardo Seoane, dokter di Ochsner Medical Center, New Orleans, usai menerima vaksin COVID-19. Seoane sendiri tak ragu akan efektivitas vaksin COVID-19 Pfizer karena ia ikut terlibat dalam uji klinisnya.

Per Senin kemarin, dikutip dari kantor berita Reuters, vaksin COVID-19 dari Pfizer telah berhasil didistribusikan ke 145 titik di berbagai negara bagian. Dari sana, vaksin kemudian langsung diantarkan ke berbagai lokasi vaksinasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Tiap negara bagian memiliki mekanismenya sendiri dalam pemberian vaksin COVID-19. Namun, mayoritas negara bagian di Amerika sepakat untuk memberikan vaksin COVID-19 pada petugas medis (termasuk dokter), lansia, serta mereka yang tinggal di panti perawatan.

Jenderal Militer Amerika, Gustave Perna, menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada gangguan dalam pengantaran vaksin COVID-19 ke berbagai titik tujuan. Namun, ia mewaspadai kemungkinan cuaca buruk menganggu pengantaran vaksin tahap berikutnya yang memiliki 491 titik tujuan.

Total, Pfizer menyediakan 6,4 juta dosis vaksin COVID-19 untuk vaksinasi tahap pertama di Amerika. Dari angka tersebut, yang sudah diantar ada 2,9 juta dosis.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-vaccines-distribution/healing-is-coming-first-americans-vaccinated-as-u-s-death-toll-passes-300000-idUSKBN28O1TQ

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

18 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

2 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

3 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya