Badan Regulator Amerika Akhirnya Sahkan Vaksin COVID-19 Pfizer

Sabtu, 12 Desember 2020 10:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah diancam, Badan Administras Obat-obatan dan Makanan Amerika (FDA) akhirnya mengesahkan vaksin COVID-19 buatan Pfizer pada Jumat, 11 Desember 2020, waktu setempat. Dengan pengesahan itu, maka Pfizer sudah diperbolehkan untuk mulai mendistribusikan vaksinnya ke berbagai negara bagian.

Pengesahan tersebut juga menjadikan Amerika negara keenam di dunia yang mengesahkan vaksin COVID-19 dari Pfizer. Sebelum Amerika ada Inggris sebagai pelopornya yang kemudian disusul oleh Bahrain, Kanada, Arab Saudi, dan Meksiko. Dikutip dari New York Times, Amerika akan menerima 2,9 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer untuk distribusi tahap pertama yang berlangsung pekan depan.

Sebelum FDA mengesahkan vaksin yang digarap Pfizer bersama BioNTech itu, mereka sempat diancam oleh Gedung Putih. Kepala Staf Kepresidenan Gedung Putih, Mark Meadows, kemarin mengatakan bahwa Komisioner FDA Stephen Hahn bisa mulai mencari pekerjaan baru apabila tidak segera mengesahkan vaksin COVID-19 dari Pfizer. Presiden Amerika Donald Trump pun ikut mengancam via Twitter.

"Berhentilah bermain-main dan mulailah menyelamatkan nyawa. Dasar kura-kura tua yang lamban," ujar Trump. Donald Trump berkali-kali menuduh FDA sengaja memperburuk citranya dengan menyabotase pengesahan vaksin COVID-19.

Proses pengesahan vaksin COVID-19 Pfizer memang rumit. Selain FDA harus mengecek segala data uji klinis untuk mengkonfirmasi klaim 95 persen efektif dari Pfizer, mereka juga harus memastikannya aman. Kasus reaksi alergi di Inggris dan cepatnya uji klinis membuat FDA ekstra hati-hati dalam mengesahkan vaksin terkait.

Tahapan berikutnya, distribusi, tidak akan kalah rumit. Otoritas kesehatan di Amerika harus segera menetapkan bagaimana 2,9 juta dosis itu akan didistribusikan dan disimpan. Vaksin buatan Pfizer membutuhkan kontainer dengan suhu minus puluhan derajat Celcius sehingga tidak bisa begitu saja dipindahkan ke sana ke mari.

Beberapa negara bagian sudah menyerahkan daftar lokasi-lokasi di kota mereka yang mampu menyimpan vaksin COVID-19 dari Pfizer. Kebanyakan adalah rumah sakit. Florida, misalnya, menetapkan lima rumah sakit sebagai lokasi penyimpanan.

Tantangan lainnya adalah menetappkan siapa yang akan diprioritaskan menerima vaksin. Mayoritas sepakat bahwa tenaga medis, lansia, dan mereka yang dirawat di panti berhak diprioritaskan. Tetapi, giliran berikutnya setelah mereka masih menjadi perdebatan. Kurang lebih 20 sektor industri saling berebut untuk mendapat antrian depan dalam distribusi vaksin COVID-19 Pfizer.

Per berita ini ditulis, ada 16,2 juta kasus dan 302 ribu kematian akibat COVID-19 di Amerika.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES | REUTERS

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-meadows/trump-aide-meadows-urges-fdas-hahn-to-approve-vaccine-by-friday-idUKKBN28L2NX

https://edition.cnn.com/2020/12/11/politics/white-house-fda-chief-approve-covid-vaccine-resign/index.html

https://www.nytimes.com/2020/12/11/health/pfizer-vaccine-authorized.html?smid=fb-nytimes&smtyp=cur

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

18 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

4 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya