Amerika Akui Klaim Sahara Barat Maroko sebagai Imbalan Normalisasi dengan Israel

Jumat, 11 Desember 2020 12:05 WIB

Seorang pejuang Polisario duduk di atas batu di pangkalan depan di pinggiran Tifariti, Sahara Barat, 9 September 2016. [REUTERS / Zohra Bensemra]

TEMPO.CO, Jakarta - Front Polisario, kelompok yang telah berjuang puluhan tahun untuk kemerdekaan Sahara Barat, mengutuk keras keputusan Amerika Serikat pada Kamis untuk mengakui klaim Maroko atas wilayah gurun itu sebagai imbalan normalisasi hubungan dengan Israel.

Amerika Serikat mengatakan mengakui klaim Maroko atas Sahara Barat sebagai bagian dari kesepakatan di mana Maroko setuju untuk menormalisasi hubungannya dengan Israel.

"Pengakuan itu....adalah pelanggaran terang-terangan atas piagam PBB dan resolusi legitimasi internasional," kata Front Polisario dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, 11 Desember 2020.

Langkah tersebut, kata Front Polisario, telah menghalangi upaya komunitas internasional untuk menemukan solusi atas konflik tersebut.

"Ini tidak akan mengubah satu inci pun dari realitas konflik dan hak rakyat Sahara Barat untuk menentukan nasib sendiri," kata Perwakilan Polisario dari Eropa, Oubi Bechraya.

Advertising
Advertising

"Itu juga tidak akan mengubah tekad para Sahrawi di bawah kepemimpinan Front Polisario untuk melanjutkan perjuangan mereka," tegas Bechraya.

Aljazair, yang menampung pejuang Polisario dan kamp pengungsi Sahrawi, tidak segera mengomentari sikap AS.

Sidi Brahim Mohamed Embarek, berbicara dengan wartawan Reuters diatas bangkai pesawat Maroko F-5, yang ditembak jatuh oleh Polisario pada peperatanga tahun 1991 di barat Sahara, Tifariti, 9 September 2016. Ketegangan di gurun Sahara kembali mencuat setelah munculnya Pasukan Sahrawi. REUTERS/ Zohra Bensemra

Pemerintahan Donald Trump mengumumkan bahwa AS mengakui kedaulatan Maroko atas seluruh wilayah Sahara Barat. Pengakuan ini membalikkan kebijakan AS sebelumnya dan merupakan kemenangan besar bagi pemerintah Maroko, tetapi mengabaikan seruan kemerdekaan penduduk Sahrawi yang menuduh pemerintah Maroko mempersekusi mereka, CNN melaporkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik perjanjian perdamaian "bersejarah" antara Israel dan Maroko, sembari memuji Trump atas upayanya untuk normalisasi kedua pihak.

Maroko pernah menjadi rumah bagi salah satu populasi Yahudi terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara, sebagian besar melarikan diri ke Eropa dan AS setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948, membuat banyak orang Yahudi di negara-negara Arab khawatir akan keselamatan mereka. Normalisasi ini dapat mendorong banyak orang Yahudi Maroko untuk mengunjungi tanah air leluhur mereka karena sekarang termasuk Israel.

Maroko adalah rumah leluhur dari hampir 1 juta orang Yahudi Israel dan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita mengatakan 70.000 orang Israel mengunjungi Maroko tahun lalu, Reuters melaporkan. Maroko sempat membuka kantor penghubung di Israel pada tahun 1994, tetapi menutupnya pada tahun 2002 selama Intifada kedua atau kebangkitan pemberontakan Palestina.

Paus Fransiskus dan Raja Maroko menyerukan agar Yerusalem terbuka bagi seluruh jamaah dari berbagai agama yang ingin beribadah ke sana. Sumber: www.moroccoworldnews.com

Dukungan Washington untuk kedaulatan Maroko atas wilayah gurun Sahara Barat merupakan konsesi kebijakan terbesar yang telah dibuat Amerika Serikat sejauh ini dalam upayanya untuk memenangkan pengakuan Arab atas Israel.

Bagi Raja Mohammed VI, pengakuan itu telah mengalahkan semua ketakutan akan kemarahan orang Maroko yang mendukung hak-hak Palestina, atau merusak citranya sebagai pembela umat Islam di antara Muslim konservatif dengan berdamai dengan negara Israel yang telah mencaplok Yerusalem Timur.

Dalam konferensi pers untuk mengumumkan keputusan dalam proklamasi kerajaan, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita memperingatkan bahwa mereka yang mengkritik kesepakatan ini menentang kedaulatan Maroko atas Sahara.

Kesepakatan itu muncul pada momen penting dalam konflik lama di Sahara Barat antara Maroko dan gerakan kemerdekaan Front Polisario yang didukung Aljazair, yang meletus lagi bulan lalu setelah tiga puluh tahun gencatan senjata.

Langkah AS mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat tidak diikuti negara-negara Barat lainnya dan atau Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB mengatakan pendiriannya atas Sahara Barat tidak berubah, Reuters melaporkan.

Namun, normalisasi dengan Israel menambah momentum untuk kampanye diplomatik Maroko yang telah meningkat tahun ini dan sejauh ini telah menyebabkan 17 negara Afrika dan Arab membuka konsulat di Sahara Barat.

Front Polisario, yang menarik diri dari kesepakatan gencatan senjata 1991 bulan lalu menyusul insiden perbatasan yang melibatkan pendukungnya dan pasukan Maroko, mengatakan perjuangan gerilya akan terus berlanjut.

Tiga dekade setelah gencatan senjata itu, militer Maroko telah mengembangkan kekuatan dan kemampuan teknologinya dengan bantuan AS. Saat ini sedang menegosiasikan pembelian drone baru dengan Washington.

Meskipun Front Polisario telah mengumumkan pemboman terus-menerus atas pertahanan perbatasan Maroko jauh di gurun sejak berhenti dari gencatan senjata, tidak ada pihak yang melaporkan adanya kematian akibat pertempuran.


Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-israel-usa-morocco-polisario/polisario-front-condemns-u-s-backing-of-moroccan-claim-to-western-sahara-idUKKBN28K2N5

https://uk.reuters.com/article/uk-israel-usa-morocco-westernsahara-anal/analysis-washingtons-western-sahara-pledge-the-ultimate-prize-for-morocco-idUKKBN28K376

https://edition.cnn.com/2020/12/10/politics/trump-israel-morocco/index.html

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

2 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

4 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

7 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

15 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

17 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

18 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya