Presiden Venezuela Berharap Bisa Berdialog dengan Joe Biden
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 9 Desember 2020 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa, 8 Desember 2020, mengutarakan harapan bisa membangun dialog dengan Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden.
Hubungan diplomatik Venezuela dan Amerika Serikat pada tahun laku kurang baik setelah pemerintahan yang dipimpin Donald Trump dan beberapa negara lain di dunia mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai pemimpin Venezuela. Mereka beralasan Presiden Maduro sudah mencurangi pemilu 2018 yang memenangkan dirinya.
Maduro menyebut Guaido sebagai bonekanya Amerika Serikat yang ingin menggulingkan pemerintahannya agar bisa mengendalikan Venezuela.
“Kami berharap ketika pemerintahan baru Joe Biden didirikan, mereka bisa punya waktu untuk berfikir dan kami berharap mereka membuka kemungkinan berdialog dengan Venezuela,” kata Maduro di Ibu Kota Caracas, Venezuela.
Maduro juga mengatakan pada awal 2017 lalu, Delcy Rodriguez, yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Venezuela, mendapat undangan dari Presiden Trump untuk menghadiri acara inagurasi Trump sebagai orang nomor satu di Amerika. Namun Rodriguez tak menghadiri undangan itu karena merasa tak nyaman. Rodriguez sekarang ini sudah menjabat sebagai Wakil Presiden Venezuela.
Maduro juga mengklaim, seorang perantara dari Presiden Trump mengundangnya untuk melakukan pertemuan dengan Trump selama sidang umum PBB pada akhir 2018. Ketika itu, Maduro siap untuk bertemu, namun Trump menolak pertemuan itu terjadi.
Presiden Trump mengatakan saat itu, dia siap melakukan pertemuan dengan Presiden Maduro namun pertemuan seperti itu tidak ada dalam agendanya (di sidang umum PBB). Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tak mau berkomentar soal ini.
Sumber: https://www.reuters.com/article/venezuela-election/trump-sought-contacts-with-venezuela-early-in-his-term-maduro-says-idUSKBN28I2OW