Jaksa Agung Akhirnya Akui Tak Ada Bukti Donald Trump Dicurangi di Pilpres

Rabu, 2 Desember 2020 13:36 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Amerika, William Barr, akhirnya mengakui bahwa tidak ada bukti yang berhasil menunjukkan kecurangan di Pilpres Amerika. Pernyataannya itu berbeda dengan figur yang selalu dibelanya, Presiden Amerika Donald Trump, yang konsisten menyakini dirinya kalah dari Joe Biden karena dicurangi.

"Hingga hari ini kami belum menemukan kecurangan yang mampu mempengaruhi hasil dari Pilpres Amerika," ujar William Barr, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 2 Desember 2020.

Sebelumnya, William Barr memicu kontroversi ketika ia meminta para jaksa untuk menginvestigasi dugaan kecurangan di Pilpres Amerika. Sebab, dalam melakukannya, Barr melangkahi divisi yang berwenang menangani segala tindak pidana pemilu. Pemimpin divisi terkait sampai mundur karena kesal dengan aksi Barr yang ia anggap sebagai bentuk intervensi.

Kubu Trump, yang dikalahkan Joe Biden dengan perolehan suara elektoral 306-232, menyayangkan pernyataan William Barr. Menurut mereka, William Barr dan Kementerian Kehakiman belum bekerja maksimal dalam menginvestigasi dugaan kecurangan di Pilpres Amerika.

William Barr tersenyum selama jeda dalam dengar pendapat Komite Kehakiman Senat tentang pencalonannya sebagai jaksa agung Amerika Serikat di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]


Hingga berita ini ditulis, kubu Donald Trump masih berupaya mencari langkah hukum untuk memperkarakan atau mengubah hasil Pilpres Amerika. Permohonannya di berbagai pengadilan negara bagian ditolak karena kurangnya bukti.

Upaya luar biasa sempat diwacanakan kubu Donald Trump dengan melibatkan anggota legislatif di negara bagian. Mereka akan diminta untuk mengubah susunan pemilih elektoral agar hasil di electoral college bisa dipengaruhi. Namun, Partai Republikan menolak hal tersebut karena menyebutnya langkah beresiko dan tidak ingin citra partai dipertaruhkan.

Panitia-panitia Pilpres Amerika di berbagai negara bagian meminta Donald Trump untuk segera mengakhiri klaimnya. Menurut mereka, hal itu tidak akan memberikan hasil selain membuat para panitia diancam karena dituduh telah berbuat curang. Menurut survey Reuters, klaim Donald Trump membuat sejumlah loyalis Republikan percaya kecurangan memang ada.

"Kami khawatir seseorang akan disakiti, seseorang akan ditembak, seseorang akan dibunuh. (Apa yang dilakukan Donald Trump) Sudah terlalu jauh. Klaim-klaim yang ada harus segera diakhiri," ujar manajer pemilihan umum di negara bagian Georgia, Gabriel Sterling.

Secara terpisah, Presiden Amerika Terpilih Joe Biden jalan terus dengan transisi pemerintahannya. Beberapa pengisi administrasinya telah ia umumkan mulai dari Menteri Luar Negeri, Menteri Keamanan Dalam Negeri, Menteri Keuangan, hingga Penasehat Keamanan Nasional. Hal itu dilakukan Joe Biden setelah mendapat lampu hijau dari Badan Layanan Umum dan Donald Trump.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden/despite-trumps-continued-claims-barr-sees-no-sign-of-major-u-s-vote-fraud-idUSKBN28B5TA?il=0




Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

17 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

20 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

3 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya