Australia Memprotes Gambar Twitter Tentara Australia yang Diunggah Pejabat Cina

Selasa, 1 Desember 2020 16:10 WIB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian menghadiri konferensi pers di Beijing, Cina 8 April 2020. [REUTERS / Carlos Garcia Rawlins]

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan diplomatik Australia dan Cina semakin memanas setelah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina mencuit gambar Twitter fabrikasi yang menunjukkan tentara Australia menyayat leher seorang bocah Afganistan. Pemerintah Australia melayangkan protes atas unggahan gambar tersebut.

Kedutaan Besar Cina di Australia mengatakan politisi Australia telah "salah membaca" cuit Twitter yang menunjukkan gambar fabrikasi seorang tentara Australia yang memegang pisau berlumuran darah di tenggorokan seorang anak Afganistan, dan menuduh Perdana Menteri Scott Morrison mencoba membangkitkan nasionalisme.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Senin menyebut cuit yang diunggah oleh juru bicara kementerian luar negeri Cina, Zhao Lijian, "benar-benar menjijikkan" dan menuntut permintaan maaf.

Dikutip dari Reuters, 1 Desember 2020, pada hari Selasa kicauan tersebut ditempelkan di bagian atas akun media sosial Zhao, dan surat kabar China Global Times, yang terkenal dengan pandangan nasionalistis, mewawancarai seniman Cina yang membuat gambar tersebut.

Namun, Kedutaan Besar Cina di Canberra telah mengeluarkan pernyataan baru yang menuduh pemerintah Australia berusaha mengalihkan perhatian dari kekejaman yang dilakukan oleh tentara Australia di Afganistan.

Advertising
Advertising

"Kemarahan dan raungan beberapa politisi dan media Australia hanyalah salah membaca dan bereaksi berlebihan terhadap cuit Zhao," kata kedutaan besar Cina di Canberra dalam pernyataan hari Selasa.

Gambar tentara Australia menyayat leher bocah Afganistan ini diunggah oleh juru bicara Pemerintah Cina Zhao Lijian ke Twitter. Foto telah diburamkan oleh ABC.[Twitter Lijian Zhao/ABC])

Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia telah menelepon Duta Besar Cina di Australia, Cheng Jingye, pada Senin untuk memprotes unggahan media sosial itu.

"Australia berusaha untuk memicu nasionalisme domestik, dan mengalihkan perhatian publik dari kekejaman yang mengerikan yang dilakukan oleh tentara Australia tertentu", balas Cheng.

Beijing telah menolak tuntutan untuk meminta maaf atas gambar tersebut, yang dibagikan oleh juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, pada hari Senin.

Dikutip dari ABC Australia, pada konferensi pers pada Selasa, juru bicara kementerian luar negeri Cina Hua Chunying mengatakan hal senada dengan kedubesnya di Canberra bahwa reaksi pemerintah Australia bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang diangkat dalam laporan kejahatan perang.

"Saya yakin banyak orang seperti saya bertanya-tanya mengapa pihak Australia bereaksi sangat mengejutkan dan berusaha mengalihkan kesalahan," katanya.

"Dan mencoba menggantinya dengan sikap keras terhadap Cina," ujar Chunying.

Pekan lalu Cina mengonfirmasi akan mengenakan tarif 200 persen untuk anggur Australia saat melakukan penyelidikan anti-dumping.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan Selandia Baru prihatin dengan pihak berwenang Cina atas penggunaan gambar tentara yang "tidak sebenarnya".

Gambar ini menyinggung penyelidikan independen atas tuduhan kejahatan perang oleh pasukan khusus Australia di Afganistan, yang menemukan 39 tahanan tak bersenjata dan warga sipil tewas oleh tentara Australia, dan Australia mengatakan 19 tentara akan dirujuk untuk kemungkinan penuntutan pidana.

Pada rilis laporan tentang dugaan kejahatan perang yang berjudul Brereton War Crimes Report, Kepala Staf Angkatan Darat Australia, Jenderal Angus Campbell, menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Afganistan atas tindakan tentara Australia tersebut.

Sementara PM Morrison meminta maaf kepada presiden Afghanistan Ashraf Ghani sebelum rilis publik dari laporan investigasi dua minggu lalu.

Jenderal Campbell juga mengatakan tentara Australia yang dituduh melakukan kejahatan perang akan ditangani di bawah sistem peradilan Australia dan tindakan disipliner lainnya akan diambil atas dasar "kasus per kasus", tetapi tidak ada yang keluar dari meja peradilan.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-australia-china-tweet/chinese-embassy-says-australia-misread-offending-social-media-post-idUKKBN28B3YR

https://www.abc.net.au/news/2020-12-01/china-accuses-scott-morrison-of-stoking-nationalism-afghanistan/12939734

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

10 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

18 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

21 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya