Penularan Covid-19, Tahanan di Sri Lanka Protes Penjara Penuh
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Selasa, 1 Desember 2020 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya delapan tahanan tewas dan lebih dari 50 orang luka-luka dalam sebuah bentrokan yang terjadi antara narapidana dengan petugas sipir penjara. Sumber pada Senin, 30 November 2020 mengatakan bentrok dipicu saat otoritas mencoba menengahi protes antar tahanan menyusul naiknya infeksi virus corona di penjara-penjara yang penuh sesak di Sri Lanka.
Dalam sebulan terakhir, Sri Lanka telah mengalami gelombang kenaikan kasus positif Covid-19. Penjara di penjuru Sri Lanka yang terlalu padat dilaporkan telah menyebabkan ribuan kasus baru infeksi virus corona.
Tahanan di Sri Lanka telah melakukan protes dalam beberapa pekan terakhir menuntut agar jumlah tes virus corona ditambah, adanya fasilitas baru untuk karantina mandiri bagi para tahanan yang terinfeksi virus corona.
Bentrokan terakhir terjadi di penjara Mahara, yang ada di Ibu Kota Kolombo pada Minggu, 29 November 2020 ketika beberapa tahanan melakukan protes terhadap tahanan lain yang sudah terinfeksi Covid-19 dan sedang dikirim ke fasilitas lain di penjara Mahara.
“Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti, namun sebagian besar yang tewas dan luka-luka akibat baku tembak,” kata Ajith Rohana, seorang polisi senior.
Ratusan aparat kepolisian dikerahkan untuk membantu petugas sipir penjara dan memperkuat aparat keamanan di sana. Data dari Universitas John Hopkins memperlihatkan ada 22.988 kasus virus corona di Sri Lanka. Dari jumlah itu sebanyak 109 berakhir dengan kematian.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-srilanka-prison/sri-lanka-coronavirus-prison-riot-leaves-8-dead-over-50-wounded-idUSKBN28A0MD