Covid-19, Gereja di Prancis Protes Pembatasan Jumlah Jamaah

Senin, 30 November 2020 16:00 WIB

Pendeta menggunakan masker dalam acara misa drive-in pertama kalinya saat pandemi virus corona atau COVID-19 di Chalons en Champagne, dekat Reims, Prancis, 17 Mei 2020. REUTERS/Gonzalo Fuentes

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Prancis, yakni pengadilan tertinggi di Prancis pada Minggu, 29 November 2020 memerintahkan pada pemerintah agar mengevaluasi undang-undang yang membatasi jumlah orang yang boleh beribadah di dalam gedung gereja menjadi hanya 30 orang saja.

Dewan Prancis menyebut pembatasan itu tidak proporsional dengan risiko infeksi virus corona. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, pemerintah Prancis mengumumkan lockdown nasional yang diberlakukan sejak 30 Oktober 2020 akan dibatalkan secara bertahap.

Pendeta menggunakan masker saat berdoa dalam acara misa drive-in pertama kalinya ketika pandemi virus corona atau COVID-19 di Chalons en Champagne, dekat Reims, Prancis, 17 Mei 2020. REUTERS/Gonzalo Fuentes

Advertising
Advertising

Toko-toko yang tidak menjual sembako boleh buka lagi mulai 28 November 2020. Kegiatan keagamaan boleh dilakukan, namun jumlah jamaahnya dibatasi hanya 30 orang saja, terlepas berapa pun ukuran luas tempat ibadah tersebut.

Organisasi-organisasi Katholik menolak pembatasan jumlah jamaah itu dengan alasan gedung gereja dan katedral jauh lebih luas ketimbang toko-toko retail.

“Para penggugat benar jika mengatakan tindakan tersebut tidak proporsional dalam kaitan perlindungan terhadap kesehatan publik. Dengan demikian, ini pelanggaran serius dan tindakan ilegal terhadap kebebasan beribadah,” demikian disebut Dewan Prancis.

Konferensi Uskup Prancis menyambut putusan Dewan Prancis itu dan mengatakan akan bertemu Perdana Menteri Prancis, Jean Castex pekan depan untuk mendiskusikan aturan baru pembatasan terkait infeksi virus corona selama ibadah gereja dilakukan.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france-religion/france-must-review-covid-19-crowd-limits-on-church-attendance-idUSKBN2890C9

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

19 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

2 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

16 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

16 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

16 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya