Legenda Argentina Diego Maradona meninggal pada 25 November 2020 karena serangan jantung, tanggal wafatnya sama dengan sahabatnya Fidel Castro 25 November 2016. Action Images/Carl Recine/File Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Hukum Argentina memutuskan untuk melanjutkan investigasi penyebab kematian legenda sepak bola, Diego Maradona. Sebagaimana diketahui, Diego Maradona meninggal beberapa hari lalu karena serangan jantung. Beberapa pihak curiga ada unsur lain yang menyebabkan kematiannya.
Dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque, menjadi figur pertama yang diperiksa. Kantor Kejaksaan San Isidro, Buenos Aires, bahkan telah mendapat lampu hijau dari pengadilan setempat untuk menggeledah rumah dokter terkait.
"Sabtu kemarin, investigasi (kematian Diego Maradona) dilanjutkan dengan pengumpulan barang bukti serta pemeriksaan terhadap orang-orang yang dekat dengannya, termasuk anggota keluarga," ujar pernyataan pers Kejaksaan San Isdro, Ahad, 29 November 2020.
Kantor Kejaksaan San Isidro menjelaskan bahwa berdasarkan bukti-bukti yang ada sejauh ini, investigasi lebih lanjut diperlukan. Dan, dari tempat-tempat yang harus diperiksa, kantor dan rumah Leopoldo Luque adalah yang terpenting menurut mereka.
Perihal apa bukti-bukti yang memicu investigasi lebih lanjut, Kantor Kejaksaan San Isidro tidak mau mengungkapkannya.
Pengacara Maradona, Matias Moria, pada Kamis kemarin meminta investigasi menyeluruh atas kematian kliennya. Ia juga mengkritik lambannya pertolongan darurat terhadap Maradona.
"Ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk hadir dan itu benar-benar kejahatan yang bodoh," ujar Moria.
World Central Kitchen Desak Investigasi Independen atas Serangan Israel di Gaza
29 hari lalu
World Central Kitchen Desak Investigasi Independen atas Serangan Israel di Gaza
World Central Kitchen mengatakan IDF tidak dapat "menyelidiki kegagalannya sendiri" atas serangan udara yang menewaskan tujuh orang pekerja bantuan di Gaza.