Mengenal Sistem Demokrasi Langsung ala Swiss

Selasa, 24 November 2020 07:00 WIB

Bendera Swiss terlihat saat matahari terbit di Distrik Komersial dan Keuangan di Jenewa, Swiss, 23 November 2017. [REUTERS / Denis Balibouse]

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar kata Swiss, mungkin banyak dari kita membayangkan negeri pegunungan Alpen bersalju, bank-bank terbaik, atau pisau lipat segala fungsi.

Tetapi Swiss punya satu sistem demokrasi terbaik dari negara Eropa lain, yang dikenal sebagai "demokrasi langsung".

Sistem demokrasi ini memiliki pengagum tersendiri. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan pernah mengatakan dia menginginkan sistem demokrasi mirip Swiss yang memungkinkan warga Prancis berpartisipasi lewat referendum.

Sistem demokrasi langsung Swiss adalah kerangka hukum yang memungkinkan semua warga negara Swiss yang berusia di atas 18 tahun untuk memberikan suara tentang bagaimana negara tersebut dijalankan melalui suatu referendum yang diajukan, yang merupakan semacam angket untuk setuju atau menolak.

Referendum yang diajukan beragam, mulai dari isu untuk menentukan apakah mobil mesti dilarang melaju di jalan raya pada hari Minggu, tentang masalah imigrasi, pembelian senjata, atau kenaikan upah regional. Warga Swiss biasanya memilih empat referendum atau lebih dalam setahun.

Sejarah demokrasi Swiss

Advertising
Advertising

Sejarah demokrasi Swiss telah berlangsung berabad-abad silam. Menurut situs World Economic Forum, selama Renaisans, kaum humanis yang berjuang untuk kebebasan dari Roma menawarkan interpretasi berbeda terhadap agama yang lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat dan kemerdekaan politik. Tiga aliran reformis utama yang diwakili oleh John Calvin, Ulrich Zwingli, dan Erasmus dari Rotterdam, juga menunjukkan akar demokrasi langsung di masa lalu, saat mereka beralih dari teologi yang keras ke pandangan yang terbuka dan humanistik.

Berabad-abad kemudian, Friedrich Schiller merayakan perjuangan kemerdekaan Swiss dari penjajah asing dalam karyanya William Tell, yang menopang demokrasi. Sementara itu, beberapa kanton (tingkat administrasi regional Swiss) seperti Ticino memutuskan untuk bergabung dengan Konfederasi Swiss hanya untuk menikmati kebebasan beragama setelah perang Napoleon.

Konstitusi Federal Swiss benar-benar berubah pada tahun 1874. Pentingnya kanton dikurangi demi administrasi pusat negara. Orang-orang yang berpindah antar-kanton diberi hak suara penuh setelah tiga bulan, untuk memberi waktu kepada mereka merasakan manfaat pindah dari daerah pedesaan ke kota-kota besar pada saat itu, sampai kemudian referendum di tingkat federal diperkenalkan. Revisi konstitusi juga dilakukan dan disetujui dengan 63% suara. Ini menjadi cikal bakal referendum Swiss untuk menentukan kebijakan.

Tiga jenis referendum Swiss

Sistem demokrasi langsung Swiss mensyaratkan amendemen konstitusi untuk diajukan ke rakyat dalam referendum. Dikutip dari The Local Swiss, ada tiga jenis referendum: referendum wajib, referendum opsional, dan inisiatif populer.

Referendum wajib adalah referendum untuk amendemen konstitusi yang disetujui oleh parlemen federal dan harus melalui pemungutan suara populer. Para pemilih juga harus memilih undang-undang darurat dengan masa berlaku lebih dari satu tahun dan keanggotaan Swiss dari organisasi internasional tertentu.

Misalnya, pada 2001, 76,8% pemilih menolak proposal yang akan membuat Swiss bergabung dengan Uni Eropa. Di sisi lain, pada 2002, pemilih Swiss akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PBB dengan 58,4% orang mendukung proposal tersebut.

Untuk referendum wajib diperlukan mayoritas ganda, yakni mayoritas warga pemilih dan mayoritas kanton harus memberikan suara untuk mendukung proposal tersebut.

Hak untuk meminta referendum opsional merupakan elemen penting dalam demokrasi langsung Swiss. Untuk referendum yang akan diadakan, delapan kanton harus memintanya atau 50.000 tanda tangan dari pemilih yang memenuhi syarat harus dikumpulkan dalam 100 hari.

Undang-undang baru mulai berlaku jika mayoritas dari mereka yang memberikan suara mengatakan ya (dengan batas mayoritas minimal). Jika mayoritas memilih tidak, undang-undang saat ini terus berlaku. Jenis referendum diperkenalkan pada tahun 1874.

Sejak 1891 warga juga dapat menuntut perubahan konstitusi melalui referendum dengan meluncurkan inisiatif populer. Referendum ini harus diluncurkan oleh sekelompok setidaknya tujuh warga dan kemudian harus didukung oleh 100.000 tanda tangan dalam waktu 18 bulan untuk mendorongnya ke referendum. Mayoritas ganda diperlukan agar referendum ini diloloskan.

Inisiatif populer ini sering menjadi berita utama. Pada tahun 2016, misalnya, inisiatif populer untuk memperkenalkan pendapatan dasar universal berhasil masuk ke dalam pemungutan suara tetapi hanya 23,1 persen orang yang memberikan suara mendukung.

Pemerintah federal juga dapat menolak inisiatif populer sebagian atau seluruhnya dalam kondisi tertentu, dan juga dapat mengajukan proposal tandingan.

Syarat pemilih dan cara memilih

Menurut situs web administrasi otoritas Swiss, www.ch.ch, warga negara Swiss berusia 18 tahun ke atas, termasuk warga negara Swiss di luar negeri, berhak memberikan suara di tingkat federal. Beberapa kanton dan komune juga memberikan hak untuk memilih di tingkat wilayah dan komunal kepada warga negara Swiss di luar negeri, dan dalam kasus tertentu kepada warga negara non-Swiss.

Warga Swiss berusia minimal 18 tahun dan tanpa diwakilkan, dapat memilih atau mengusulkan referendum. Warga negara asing tidak memiliki hak untuk memilih di tingkat federal. Namun, di beberapa kanton, warga negara asing memang memiliki hak untuk memilih dalam surat suara wilayah dan komunal.

Ada tiga cara untuk memberikan suara, yakni melalui pos (opsi paling populer), di tempat pemilihan, dan pada beberapa kanton secara elektronik (e-voting). Namun, e-voting tetap kontroversial karena kekhawatiran atas keamanan sistem.

Dalam kasus pemungutan suara melalui pos, amplop dikirim ke rumah orang sekitar dua bulan sebelum referendum dan berisi surat suara serta buklet dengan semua undang-undang yang relevan (atau undang-undang yang diusulkan), dan garis besar tentang masing-masing argumen yang mendukung dan menentang. Buklet ini juga berisi rekomendasi dari pemerintah federal Swiss tentang apakah pemilih harus menerima atau menolak proposal.

Sumber:

https://www.weforum.org/agenda/2017/07/switzerland-direct-democracy-explained/

https://www.thelocal.ch/20180523/how-switzerlands-direct-democracy-system-works

https://www.ch.ch/en/demokratie/political-rights/referendum/

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

1 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

2 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

5 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

6 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

6 hari lalu

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

23 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

23 hari lalu

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

Jam tangan Rolex adalah salah satu merek jam paling ikonik di dunia. Tapi, penting untuk bisa membedakan jam tangan Rolex asli dengan yang palsu.

Baca Selengkapnya

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

25 hari lalu

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

25 hari lalu

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Bambang Widjojanto menilai MK ingin sungguh-sungguh memeriksa setiap bukti dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

31 hari lalu

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

Mahfud Md berharap MK mengambil langkah penting untuk menyelamatkan masa depan demokrasi dan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya