Sukses Kendalikan Covid-19, Jacinda Ardern Tawarkan Bantuan ke Joe Biden

Selasa, 24 November 2020 06:00 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berpartisipasi dalam debat yang disiarkan televisi dengan pemimpin Partai Nasional Judith Collins di TVNZ di Auckland, Selandia Baru, 22 September 2020. [Fiona Goodall / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin menawarkan bantuan kepada Presiden AS terpilih, Joe Biden, untuk mengatasi wabah Covid-19 yang merajalela di Amerika Serikat.

Selama pembicaraan pertama antara keduanya sejak Biden terpilih sebagai presiden AS berikutnya, Ardern mengatakan dia menawarkan akses ke pejabat kesehatan paling senior di Selandia Baru.

"Saya menawarkan kepadanya dan timnya akses ke pejabat kesehatan Selandia Baru untuk berbagi pengalaman mereka tentang hal-hal yang telah kami pelajari dalam perjalanan Covid-19 kami," kata Ardern kepada wartawan di Wellington, dikutip dari Reuters, 23 November 2020.

Dalam percakapan telepon sore hari, Ardern juga memberi selamat dan mengundang Joe Biden berkunjung ke Selandia Baru. Namun, dia mengatakan tidak berbicara tentang penolakan Donald Trump terhadap hasil pemilu.

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa undangan itu diterima dengan sangat hangat...dia berbicara tentang kenangan indahnya saat mengunjungi Selandia Baru beberapa tahun yang lalu. Anda dapat mengatakan dalam percakapan itu dia merasakan hubungan yang nyata dengan Selandia Baru, merasa sangat disambut di sini" kata Ardern, seperti dikutip dari Radio New Zeland. Ardern berharap untuk bisa bertemu langsung dengan Joe Biden.

Advertising
Advertising

Selain masalah Covid-19, keduanya juga membahas hubungan bilateral, perdagangan global, hingga perubahan iklim.

Selandia Baru telah dipuji sebagai salah satu negara paling sukses dalam menekan Covid-19. Negara ini telah mencatat lebih dari 2.000 kasus dan 25 kematian, suatu prestasi yang dicapai melalui lockdown yang ketat.

Selandia Baru telah dua kali memberantas gelombang infeksi Covid-19, dan saat ini hanya memiliki 58 kasus Covid-19 aktif, semuanya di tempatkan di fasilitas isolasi terkelola.

Sebaliknya, Amerika Serikat selama akhir pekan mencatat 12 juta kasus.

Covid-19 telah merenggut lebih dari 255.000 nyawa di Amerika Serikat, lebih banyak daripada di negara lain mana pun, menurut penghitungan Reuters. Lonjakan kasus Covid-19 sepekan terakhir telah mendorong lebih dari 20 negara bagian AS untuk memberlakukan pembatasan baru bulan ini untuk mengekang virus corona.


Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-newzealand-biden/new-zealand-pm-offers-covid-19-help-to-u-s-president-elect-biden-idUKKBN2830YX

https://www.rnz.co.nz/news/political/431262/ardern-speaks-with-us-president-elect-joe-biden

Berita terkait

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

12 jam lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

14 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya